Batam (ANTARA Kepri) - Sebanyak 446 jamaah haji kelompok terbang satu Embarkasi Hang Nadim Batam akhirnya diterbangkan sekitar pukul 17.00 WIB setelah mengalami keterlambatan (delayed) sekitar tujuh jam.

"Pesawat seharusnya terbang sekitar pukul 10.00 WIB, namun karena kawasan udara Kolombo yang hendak dilewati sedang dipakai untuk latihan perang maka tidak dapat izin terbang," kata Kabid Operasional Darat Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Setyo Utomo di Batam, Jumat.

Setyo mengatakan, pada Jumat siang pesawat dilarang terbang setelah ada informasi kawasan udara Kolombo yang akan dilewati masih ditutup untuk pesawat komersial karena latihan perang.

Para penumpang, kata dia, sekitar pukul 10.00 WIB sudah sempat naik ke pesawat, namun sesaat sebelum tinggal landas otoritas bandara mendapatkan informasi pesawat tidak boleh diberangkatkan.

Pesawat tersebut, akhirnya terbang sekitar pukul 17.00 WIB setelah mendapatkan izin dari petugas udara Singapura.

"Izin terbang akhirnya didapat pada Jumat sore, pesawat sudah diberangkatkan sekitar pukul 17.00 WIB," kata dia.

Kloter pertama jamaah haji Embarkasi Batam berasal dari seluruh kota/kabupaten di Provinsi Kepri dan pada Jumat pagi dilepas oleh Gubernur Kepulauan Riau Muhammad Sani.

Kloter pertama terdiri dari 446 calon haji, 206 pria dan 240 wanita. Kebanyakan calon haji lulusan SD sebanyak 140 orang, SMA 114 orang, sarjana strata I 85 orang, SMP 56 orang dan sarjana muda 45 orang.

Calon haji tertua berusia 81 tahun yaitu Tiona Labai Sarin asal Tanjungpinang dan yang termuda Mansur Bin H. Hasan Basri (20) asal Kabupaten Lingga.

Embarkasi Batam melayani 9.888 calon haji yang terbagi dalam 22 kloter yang terdiri dari 992 orang warga Kepri, 1.403 Jambi, 5.044 Riau dan 2.339 Kalimantan Barat. (LNO/A013)

Editor: Rusdianto

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024