Istanbul (ANTARA) - Kapal "Handala" yang berupaya menerobos blokade Israel dan membawa bantuan bagi warga Palestina di Jalur Gaza diserbu pasukan Zionis Israel, Sabtu malam.

Siaran langsung dari kapal bantuan yang ditumpangi 21 orang tersebut menampilkan saat-saat tentara Israel menaiki kapal dan memaksa para aktivis mengangkat tangannya.

"Handala dicegat!!!" demikian diserukan Koalisi Freedom Flotilla dalam media sosial Telegram.

Nasib para penumpang dalam kapal tersebut masih belum diketahui. Siaran langsung di atas "Handala" tiba-tiba terputus saat diserbu pasukan Zionis.

Otoritas hubungan luar negeri Zionis Israel menyatakan bahwa angkatan laut Israel telah mengambil alih "Handala".

"Kapal tersebut tengah berlayar dengan aman ke pesisir Israel. Semua penumpangnya selamat," kata entitas tersebut.

Sementara, media Times of Israel menyatakan bahwa kapal tersebut ditarik ke Pelabuhan Ashdod dan para aktivis yang menumpanginya akan dideportasi dari Israel.

Kapal tersebut menyiarkan sinyal darurat saat pasukan Israel mendekat.

Kapal "Handala" yang berlayar dari Italia tersebut membawa berbagai bantuan kemanusiaan untuk Gaza, di antaranya susu formula bayi, makanan, dan obat-obatan, yang mematuhi hukum maritim dan humaniter internasional.

Seluruh 21 penumpang kapal tersebut adalah warga sipil tak bersenjata yang berasal dari latar belakang beragam, termasuk anggota dewan legislatif, dokter, dan relawan.

Sumber: Anadolu

 

Baca selanjutnya,
20 orang tewas...


Sementara itu dalam pemberitaan lainnya disebutkan dikitnya 20 orang tewas dan lebih dari 100 lainnya luka-luka akibat serangan Israel terhadap orang-orang yang menunggu bantuan kemanusiaan di Jalur Gaza utara, menurut laporan lembaga penyiaran Al Jazeera, mengutip beberapa sumber.

Orang-orang itu menjadi sasaran serangan Israel di dekat perlintasan Zikim, antara Jalur Gaza dan Israel, kata Al Jazeera pada Jumat.

Komite Palang Merah Internasional (ICRC) pada Jumat mengatakan bahwa penderitaan yang ditimpakan Israel kepada warga Gaza sehingga mereka kekurangan makanan serta kebutuhan pokok lainnya yang diperlukan untuk bertahan hidup sangat "mengerikan."

Warga sipil terus menerus menjadi target serangan dan terbunuh baik dalam permusuhan maupun saat berusaha mendapatkan bantuan kemanusiaan, kata ICRC.

Anak-anak juga meninggal dunia akibat malnutrisi, dan ribuan keluarga terpaksa terus-menerus mengungsi, tegas pernyataan ICRC.

Pada Januari, Israel melarang aktivitas Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA), menuding beberapa stafnya membantu serangan Hamas terhadap Israel pada Oktober 2023, peristiwa yang memicu eskalasi konflik saat ini dan mendorong Israel untuk memblokade penuh daerah kantong Palestina tersebut.

Baru-baru ini, Israel mulai mengelola pasokan kemanusiaan ke Jalur Gaza melalui Yayasan Kemanusiaan Gaza yang didukung AS, yang titik distribusi bantuannya terkonsentrasi di selatan wilayah kantong tersebut.

Pada 20 Mei, Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini menuduh Israel menggunakan bantuan kemanusiaan tersebut untuk menggusur paksa warga Palestina.

Sumber: Sputnik-OANA

 



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kapal bantuan "Handala" dicegat Israel saat berlayar ke Gaza

Pewarta : Nabil Ihsan
Editor : Yuniati Jannatun Naim
Copyright © ANTARA 2025