Moskow (ANTARA) - Sebanyak 30 gempa susulan dengan magnitudo berkisar antara 2 hingga 5 tercatat di wilayah Kamchatka usai gempa utama berkekuatan 8,7 mengguncang kawasan Rusia itu.

“Setelah gempa utama, terjadi 30 gempa susulan yang cukup terasa dengan intensitas 2 hingga 5 poin,” kata Kantor Survei Geofisika Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia cabang Kamchatka melalui Telegram, Rabu.

Sebelumnya pada hari yang sama, gempa bumi berkekuatan 8,7 terjadi di lepas pantai Kamchatka dengan titik pusat gempa 126 km tenggara Petropavlovsk-Kamchatsky di kedalaman 18 km. Ancaman tsunami telah diumumkan, tetapi hingga saat ini tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.

Gempa ini tercatat menjadi yang terkuat di wilayah tersebut sejak tahun 1952.

Sebelumnya, Gubernur Kamchatka Vladimir Solodov melalui Telegram, telah mendesak masyarakatnya agar tidak mendekati garis pantai di wilayah bahaya tsunami.

“Gempa hari ini adalah ujian serius bagi kita semua, Ini adalah gempa terkuat dalam beberapa dekade,” kata dia.

Sementara itu, Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) menetapkan gempa tersebut bermagnitudo 8 dengan titik pusat gempa 136 km tenggara Petropavlovsk-Kamchatsky di kedalaman 19,3 km.

Pusat Peringatan Tsunami Nasional AS mengeluarkan peringatan tsunami untuk sejumlah wilayah di Amerika Serikat menyusul gempa itu. Selain AS, Badan Meteorologi Jepang turut memperkirakan gempa tersebut bermagnitudo 8 dan telah mengeluarkan peringatan tsunami hingga 3 meter di pesisir timur Jepang utara.

Sumber: Sputnik/RIA Novosti-OANA

 

 

Baca juga
WNI terdampak gempa...

 


Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI memastikan bahwa tidak ada WNI yang terdampak gempa besar bermagnitudo 8,8 yang mengguncang Kamchatka di wilayah Timur Jauh Rusia, Rabu pagi waktu setempat.

Direktur Pelindungan WNI Kemlu RI Judha Nugraha menyatakan, pihaknya terus berkoordinasi secara intensif dengan perwakilan RI di negara-negara yang terdampak gempa, yaitu dengan KBRI Moskow, KBRI Tokyo dan KJRI Osaka di Jepang, serta KJRI Los Angeles di Amerika Serikat.

“Berdasarkan komunikasi KBRI Moskow dengan para WNI, hingga saat ini tidak ada WNI yang terdampak gempa tersebut,” kata Judha dalam pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.

Menurut KBRI Moskow, tercatat 53 WNI yang menetap di Wilayah Federal Timur Jauh Rusia yang berdekatan dengan pusat gempa di Kamchatka, tutur dia.

Judha memastikan bahwa perwakilan RI tersebut masih berkoordinasi dengan otoritas setempat serta menjaga komunikasi dengan para WNI di wilayah terdampak untuk mengetahui dampak gempa terhadap keselamatan mereka.

Perwakilan RI tersebut juga telah menyampaikan imbauan supaya para WNI senantiasa meningkatkan kewaspadaan terhadap gempa susulan dan dampak tsunami, kata Direktur PWNI Kemlu.

Nomor telepon perwakilan RI yang dapat dihubungi di antaranya KBRI Moskow (+7-985-750-24-10), KBRI Tokyo (+81-80-3506-8612 dan +81-80-4940-7419), kemudian KJRI Osaka (+81-80-3113-1003), dan KJRI Los Angeles (+1-213-590-8095).

Dinas Geofisika Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia menyatakan bahwa gempa yang melanda pesisir wilayah Kamchatka di Timur Jauh Rusia adalah bermagnitudo 8,5, lebih besar dari perkiraan yang dilaporkan sebelumnya yaitu pada kisaran angka 7,7—7,9.

 



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Gempa terkuat sejak 1952 guncang Rusia, 30 susulan dan waspada tsunami

Pewarta : Kuntum Khaira Riswan
Editor : Yuniati Jannatun Naim
Copyright © ANTARA 2025