Batam (ANTARA) - Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang digelar oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Batam, Kepulauan Riau (Kepri), hingga pertengahan Agustus 2025 didominasi oleh pemeriksaan kesehatan anak usia Sekolah Dasar (SD).

Dari total 24.580 warga yang telah memanfaatkan layanan CKG ini, mayoritas berasal dari kelompok usia 7 hingga 12 tahun dengan jumlah 14.619 anak.

Kepala Dinkes Batam Didi Kusmarjadi mengatakan dominasi pelajar SD dalam kegiatan ini karena integrasi dengan Program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) di puskesmas.

Baca juga: Kapolres Lingga pastikan situasi di Lapas Dabo kondusif pascakeributan

“Data hingga 16 Agustus menunjukkan pemeriksaan kesehatan gratis sekarang mayoritas anak SD. Hal ini karena kegiatan CKG dilakukan bersamaan dengan Program BIAS di sekolah,” ujar Didi saat dihubungi di Batam, Rabu.

Selain itu, kata dia, anak usia SMP juga sudah cukup banyak mengikuti pemeriksaan. Tercatat 3.610 anak usia 13-15 tahun dan 2.112 remaja usia 16-17 tahun sudah menjalani CKG.

Sementara untuk kelompok usia dewasa, dengan usia 30-39 tahun sebanyak 737 orang telah menjalani CKG dan usia 40-49 tahun sebanyak 1.343 orang. Sedangkan kategori balita (1-6 tahun) ada 766 anak, serta 222 bayi berusia beberapa hari.

Menurut Didi, sasaran layanan CKG di Batam mencapai 1.276.930 jiwa, sehingga angka 24.580 peserta masih perlu ditingkatkan. Namun ia menilai capaian untuk anak sekolah merupakan kemajuan yang baik.

Baca juga: Pemerhati Kepolisian sebut Polda Kepri perlu bekerja sama cegah TPPO

“Berdasarkan data 25 Juni, untuk rentang usia 7-17 tahun belum ada yang tercatat ikut CKG sama sekali. Sekarang progresnya jauh lebih baik karena banyak anak SD dan SMP yang sudah dicek kesehatannya,” kata dia.

Dalam pemeriksaan ini, lanjutnya, sejumlah aspek penting diperhatikan, mulai dari anemia melalui pengecekan kadar hemoglobin (Hb), kesehatan mata termasuk buta warna dan minus, hingga perilaku berisiko seperti kebiasaan merokok pada pelajar.

“Banyak hal yang harus menjadi perhatian khusus untuk anak SD dan SMP, agar masalah kesehatan bisa terdeteksi sejak dini,” tambah Didi.

Pemeriksaan secara rutin, kata dia, juga diharapkan bisa menjadi langkah pencegahan terhadap berbagai penyakit dan kebiasaan tidak sehat yang dilakukan anak pada umur perkembangan.

Baca juga:
Pembangunan fisik program TMMD ke-125 di Batam telah capai 100 persen

Cuaca Kepri hari ini diprakirakan berawan


Pewarta : Amandine Nadja
Editor : Yuniati Jannatun Naim
Copyright © ANTARA 2025