Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Prabowo Subianto mengangkat Hakim Agung Suharto sebagai Wakil Mahkamah Agung Bidang Yudisial dalam acara pengucapan sumpah/janji yang berlangsung di Istana Negara, Jakarta, Senin.
Pengangkatan Suharto tersebut berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 71P Tahun 2025 tentang Pemberhentian Dengan Hormat Wakil Ketua MA Bidang Non Yudisial dan Pengangkatan Wakil Ketua MA Bidang Yudisial.
"Demi Allah saya bersumpah bahwa saya akan memenuhi kewajiban Wakil Ketua Mahkamah Agung Bidang Yudisial dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta berbakti kepada nusa dan bangsa," ujar Suharto saat membacakan sumpah di hadapan Presiden Prabowo.
Kemudian, rangkaian upacara dilanjutkan dengan acara penandatanganan berita acara oleh Suharto yang disaksikan secara langsung oleh Presiden Prabowo.
Diketahui, Suharto terpilih sebagai Wakil MA Bidang Yudisial usai memperoleh suara terbanyak dalam pemilihan satu putaran pada Sidang Paripurna Khusus di Gedung MA, Jakarta, Kamis (10/7).
Suharto yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Ketua MA Bidang Non-Yudisial ini memperoleh 25 suara dari total 33 suara sah. Dia mengungguli calon lainnya, yakni Hakim Agung Surya Jaya yang memperoleh delapan suara.
Pemilihan Wakil Ketua MA Bidang Yudisial ini dihadiri oleh 39 orang dari total 41 hakim agung. Adapun dua hakim agung lainnya diketahui berhalangan hadir karena sakit.
Dari 39 hakim agung yang hadir tersebut, hanya dua orang yang bersedia dicalonkan sebagai Wakil Ketua MA Bidang Yudisial, yakni Hakim Agung Suharto dan Surya Jaya.
Setelah dilakukan pemungutan suara, mayoritas hakim agung memilih Suharto (25 suara). Adapun Surya Jaya memperoleh delapan suara, sementara enam suara lainnya tidak sah.
Saat itu, Suharto mengatakan dirinya siap untuk menjadi navigator Mahkamah Agung yang dapat diandalkan.
"Kami dapat diandaikan sebagai navigator, mengamati cuaca, mengamati suasana untuk bagaimana kapal besar MA ini dapat berjalan dengan sebaik-baiknya mencapai visi dan misi yang telah dicanangkan,” ucap Suharto.
Selaku Wakil Ketua Bidang Yudisial, Suharto mengatakan bahwa dirinya akan membantu Ketua MA Sunarto dalam urusan teknis yudisial dan akan mengoordinasikan beberapa ketua kamar perkara di MA.
“Jadi, nakhodanya tetap Yang Mulia Ketua MA. Kami, dan nanti mungkin dibantu oleh Wakil Non-Yudisial beserta pimpinan yang lain, akan mendukung dan membantu serta mendukung garis kebijakan Yang Mulia Ketua MA,” tuturnya.
Presiden Prabowo lantik Komjen Pol Eddy Hartono sebagai Kepala BNPT...
Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta, Senin pagi, melantik dan mengambil sumpah jabatan Komisaris Jenderal Polisi Eddy Hartono sebagai Kepala Badan Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang baru menggantikan Komjen Pol. Prof. Rycko Amelza Dahniel.
Pengangkatan Komjen Pol. Eddy sebagai Kepala BNPT yang baru, dan pemberhentian Komjen Pol. Rycko ditetapkan oleh Presiden Prabowo dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 117/TPA Tahun 2025 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Jabatan Tinggi di Lingkungan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme.
Di ruangan tengah Istana Negara hari ini, Kepala BNPT yang baru itu dilantik bersama sejumlah pejabat baru lainnya, yaitu Irjen Pol. Suyudi Ario Seto sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Laksamana Madya TNI (Purn.) Didit Herdiawan Ashaf sebagai Kepala Badan Otorita Pengelola Pantai Utara Jawa, Darwin Trisna Djajawinata dan Suhajar Diantoro sebagai Wakil Kepala Badan Otorita Pengelola Pantai Utara Jawa, Brian Yuliarto sebagai Kepala Badan Industri Mineral, dan Suharto sebagai Wakil Ketua Mahkamah Agung Bidang Yudisial.
Dalam rangkaian yang sama, Presiden Prabowo juga melantik dan mengambil sumpah beberapa duta besar RI untuk negara-negara sahabat, yaitu Tofery Primada Soetikno sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Meksiko, Dwisuryo Indroyo Soesilo sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Amerika Serikat, Andhika Chrisnayudhanto sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Brazil, Abdul Kadir Jaelani sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Jerman, Judha Nugraha sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Uni Emirat Arab, Imam As'ari sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Ekuador, Umar Hadi sebagai Perwakilan Tetap RI untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, Organisasi-Organisasi Internasional Lainnya di New York, dan International Seabed Authority (ISA), dan Sidharto Reza Suryodipuro sebagai Perwakilan Tetap RI untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, World Trade Organization (WTO), dan Organisasi-Organisasi Internasional Lainnya di Jenewa.
Dalam prosesi pelantikan itu, Kepala BNPT yang baru turut menyatakan ikrarnya bersama pejabat baru lainnya dipandu oleh Presiden Prabowo.
Baca juga: KPK: Wamenaker masih di Gedung Merah Putih
"Demi Allah saya bersumpah bahwa saya akan setia kepada Undang-Undang Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi darma bakti saya kepada bangsa dan negara bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya dengan penuh rasa tanggung jawab," demikian sumpah jabatan yang diikrarkan oleh Kepala BNPT yang baru beserta pejabat lainnya yang dilantik oleh Presiden Prabowo hari ini.
Selepas prosesi pengambilan sumpah, Komjen Pol. Eddy menandatangani surat berita acara, bersama Presiden Prabowo. Selepas semua pejabat baru hari ini menandatangani surat berita acara itu, Presiden Prabowo kemudian menyalami mereka satu per satu.
Dalam acara itu, Presiden Prabowo turut didampingi oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, dan sejumlah menteri Kabinet Merah Putih, di antaranya Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Sosial Saifullah Yusuf, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, dan Menteri Kebudayaan Fadli Zon.
Kemudian ada pula Ketua MPR RI Ahmad Muzani, Ketua DPD RI Sultan Bachtiar Najamudin, Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) M. Herindra, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, dan Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Prabowo angkat Suharto jadi Wakil MA Bidang Yudisial