Tanjungpinang (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menyatakan komoditas jagung pipil menjadi salah satu solusi mendukung kemandirian pangan daerah sekaligus memenuhi kebutuhan pakan ternak.
Oleh karena itu, DKPP Bintan mendorong tercipta kolaborasi antara petani dan peternak dalam menanam jagung untuk upaya memperkuat ketahanan pangan.
“Jagung pipil yang ditanam petani akan sangat bermanfaat bagi peternak sebagai pengguna langsung. Kolaborasi ini penting agar petani memiliki pasar yang jelas, sementara peternak bisa memperoleh pakan dengan harga lebih terjangkau,” kata Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan DKPP Bintan Iwan Berri Prima di Tanjungpinang, Kamis.
Ia menjelaskan jagung pipil jenis jagung yang dipanen pada saat tongkol jagung masih muda dan biji masih lunak. Jagung pipil biasanya dipanen sebelum jagung mencapai kematangan penuh, sehingga biji masih memiliki tekstur lembut dan rasa manis.
Dia menyebut 500 kilogram jagung pipil berhasil dipanen dari lahan seluas 3.000 meter persegi di Kampung Sungai Jeram, Desa Lancang Kuning, Kecamatan Bintan Utara, Rabu (10/9).
Panen tersebut hasil kerja sama dilakukan Kelompok Tani Milenial Kreatif Kabupaten Bintan bersama aparat Polres Bintan dan Polsek Bintan Utara.
Baca juga: Perum Bulog siapkan 1.307 ton cadangan beras pemerintah di Natuna
Sekretaris Kelompok Tani Milenial Kreatif Kabupaten Bintan Suroso mengatakan benih yang digunakan yakni varietas BSI 18 sebanyak empat kilogram yang disumbangkan oleh Polsek Bintan Utara. Hasil panen juga akan dijual ke Bulog Tanjungpinang.
"Kami berharap dukungan sarana dan prasarana yang lebih memadai dari pemerintah agar program ini bisa terus berlanjut," ujar dia.
Kapolsek Bintan Utara Kompol Nurman menegaskan panen jagung tersebut wujud sinergi antara Polri dan masyarakat, khususnya para petani. Jagung hasil panen itu akan dikeringkan terlebih dahulu sebelum dijual ke Bulog.
“Kami berharap kegiatan ini selain meningkatkan kesejahteraan petani, juga menjaga harga pakan ternak agar tetap terjangkau bagi masyarakat,” kata dia.
Baca juga: KKP wujudkan pangan biru berkelanjutan dengan budi daya ikan, termasuk di Batam