Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Prabowo Subianto saat menghadiri sesi retret KTT Ke-47 ASEAN di Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu, menyarankan agar ASEAN dapat mengirimkan tim pengamat guna memastikan transparansi dan akuntabilitas menjelang pemilihan umum (pemilu) di Myanmar.

"Krisis di sekitar kita terus menguji tekad kita, di kawasan kita, dan di antara sahabat-sahabat kita. Situasi di Myanmar masih menjadi keprihatinan yang mendalam. Kami mencermati perkembangan terkini, termasuk rencana penyelenggaraan pemilu pada Desember 2025," kata Presiden Prabowo dalam keterangan diterima di Jakarta, Senin.

Dalam pernyataannya, Presiden Prabowo mencermati perkembangan terkini berbagai situasi di kawasan ASEAN, termasuk rencana penyelenggaraan pemilu di Myanmar pada Desember mendatang.

Baca juga: Pemprov Kepri andalkan sektor perikanan untuk jaga inflasi daerah

Dalam proses politik tersebut, Presiden mendorong ASEAN untuk memastikan prinsip-prinsip demokrasi dan transparansi dijunjung tinggi di Myanmar.

Kepala Negara pun menyarankan agar ASEAN mempertimbangkan pengiriman tim pengamat untuk membantu menjamin akuntabilitas dalam pelaksanaan pemilu mendatang.

"Utusan Khusus Ketua ASEAN dapat terus melibatkan semua pemangku kepentingan terkait, dan pada waktu yang tepat, ASEAN dapat mempertimbangkan untuk mengirimkan tim pengamat guna membantu memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam proses demokrasi," kata Presiden.

Pada kesempatan tersebut, Presiden Prabowo menyoroti implementasi konsensus lima poin yang terbatas meski telah disepakati hampir lima tahun lalu.

Baca juga: Pemprov Kepri optimalkan penerimaan PAD lewat gerakan Tanjak Lobam

Menjelang pemilu di Myanmar, Presiden menekankan pentingnya agar konsensus lima poin tetap menjadi acuan utama dalam upaya perdamaian dan stabilitas di Myanmar.

“Kita harus terus menyerukan gencatan senjata untuk menciptakan ruang yang diperlukan bagi dialog yang bermakna. Indonesia siap mendukung Ketua ASEAN dalam melibatkan semua pihak menuju proses yang benar-benar inklusif," kata Presiden.

Selain isu Myanmar, Prabowo juga menyampaikan keprihatinan atas meningkatnya ketegangan antara Thailand dan Kamboja.

Menurut Presiden, perbedaan yang tidak segera diredakan dapat mengganggu dan berisiko terhadap perdamaian di kawasan ASEAN.

"Saya mengapresiasi kepemimpinan Perdana Menteri Anwar dalam memfasilitasi dialog dan gencatan senjata. Kami mendesak kedua belah pihak untuk menyelesaikan perbedaan mereka dengan semangat ASEAN, sebagai satu keluarga," kata Prabowo.

Baca juga: Satpomau Lanud RSA Natuna razia tempat hiburan malam, cegah pelanggaran prajurit


 


Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto disambut hangat oleh diaspora dan anak-anak warga negara Indonesia saat tiba di hotel tempat menginap di Kuala Lumpur, Malaysia, Sabtu malam.

Prabowo tiba di Malaysia untuk menghadiri KTT Ke-47 ASEAN yang akan dibuka secara resmi Minggu (26/10).

Presiden Prabowo tiba di hotel di kawasan Bukit Bintang, Sabtu pukul 22.11 waktu Malaysia, didampingi putra Didit Hediprasetyo dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

Tampak hadir menyertai ketibaan Presiden Prabowo di hotel yakni Menteri Luar Negeri Sugiono yang telah tiba lebih dulu di Kuala Lumpur sejak Jumat (24/10), serta Wakil Duta Besar RI untuk Malaysia Danang Waskito.

Hadir juga menyambut Presiden di hotel yakni Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menko Polkam Djamari Chaniago, dan Menko PMK Pratikno.

Lalu perwakilan KBRI Kuala Lumpur antara lain Atase Laut Kolonel Marinir Kusno Eko Haryanto, Atase Polisi Komisaris Besar Polisi Juliarman Pasaribu, Atase Pertahanan Tri Andi Kuswantoro, Atase Hukum Andi Eva Nurliani, Koordinator Fungsi Bidang Ekonomi Hendra P. Iskandar, Koordinator Pensosbud Wishnu Krisnamurthi, serta para diaspora Indonesia.

 



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Prabowo sarankan ASEAN kirim tim pastikan transparansi pemilu Myanmar

Pewarta : Mentari Dwi Gayati
Editor : Laily Rahmawaty
Copyright © ANTARA 2025