Batam (ANTARA) - Pemerintah Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri) memperkuat upaya pencegahan dan penanganan konflik sosial di masyarakat melalui Tim Terpadu Penanganan Konflik Sosial yang beranggotakan 40 perwakilan lintas instansi bidang keamanan, intelijen, hukum, dan pemerintahan.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Batam Riama Manurung menjelaskan bahwa tim terpadu ini merupakan tindak lanjut dari kebijakan nasional dalam menjaga stabilitas daerah.
“Tim ini bukan hal baru, sudah berjalan sejak beberapa tahun lalu dan bekerja sesuai SK Wali Kota. Ketua tim adalah Wali Kota Batam, sementara Bakesbangpol bertugas sebagai sekretariat,” ujarnya saat dihubungi di Batam, Kamis.
Ia mengatakan bahwa tim tersebut sudah memiliki dasar hukum Surat Keputusan Wali Kota Batam Nomor 286 Tahun 2022.
Baca juga: UPTD Nilam Suri Batam beri layanan rehabilitasi ke 159 warga
Riama menambahkan, tim ini melibatkan unsur Forkopimda dan instansi terkait seperti Polresta Barelang, Kodim 0316 Batam, Kejaksaan Negeri Batam, Imigrasi, BP Batam, serta Kementerian Agama Kota Batam.
“Kami baru melakukan rakor bersama Wali Kota dan Wakil Wali Kota. Anggaran kegiatan rapat koordinasi dan evaluasi tim dialokasikan melalui Bakesbangpol,” katanya.
Wali Kota Batam Amsakar Achmad menegaskan bahwa kekuatan utama dalam menjaga kondusivitas Batam terletak pada kerja sama lintas sektor.
“Kunci untuk menjaga Batam adalah sinergitas, kolaborasi, dan harmonisasi. Kolaborasi semua pemangku kepentingan menjadi hal yang mutlak agar potensi konflik bisa dicegah sejak dini,” ujarnya.
Amsakar meminta agar Tim Terpadu melakukan deteksi dini dan pemetaan wilayah rawan konflik sekaligus menyiapkan langkah-langkah taktis dan strategis dalam pencegahannya.
Baca juga: Bea Cukai Batam tegah kapal bermuatan barang tanpa dokumen
“Saya harap tim dapat memberikan gambaran zona-zona rawan, melakukan pengawasan secara intensif, serta menyiapkan langkah penanganan yang cepat dan tepat,” katanya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Batam Li Claudia Chandra menilai koordinasi yang solid antarinstansi menjadi kunci terciptanya rasa aman di masyarakat.
“Pencegahan konflik sosial bukan hanya tugas aparat, tetapi tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat,” ujarnya.
Melalui keberadaan Tim Terpadu ini, Pemkot Batam berharap setiap potensi konflik sosial dapat diidentifikasi dan ditangani sejak dini.
Baca juga:
Polisi temukan dugaan tindak pidana dalam kasus kebakaran di PT ASL di Batam
Kamis, cuaca Kepri diprakirakan cerah berawan