Natuna (ANTARA) - Pemerintah memperpanjang operasional layanan tol laut dari Tanjung Periok ke Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, sebagai upaya menekan disparitas harga kebutuhan pokok di wilayah perbatasan.
Bupati Natuna Cen Sui Lan di Natuna, Senin, mengatakan pada Oktober 2025 dirinya berkunjung ke kementerian terkait untuk mengusulkan perpanjangan operasional tol laut, mengingat bulan tersebut merupakan jadwal keberangkatan terakhir kapal tol laut menuju Natuna.
Tol laut merupakan layanan pengangkutan logistik menggunakan kapal laut yang bertujuan memperlancar distribusi barang, menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok, serta mengurangi kesenjangan harga antarwilayah.
Natuna yang masih belum mampu swasembada pangan, menurut dia, membutuhkan kehadiran tol laut, terutama jelang natal dan tahun baru, untuk mencukupi kebutuhan masyarakat. karena pada periode itu Natuna kerap dilanda gelombang tinggi, sehingga kapal-kapal kecil tidak bisa beroperasi.
"Alhamdulillah, operasional tol laut sudah diperpanjang oleh pemerintah,” ucap dia.
Baca juga: Pemkab Natuna siapkan bahan pokok untuk Gerakan Pangan Murah di pulau penyangga
Sementara Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Mikro (Disperindagkopum) Natuna Marwan Sjah Putra menambahkan, pemerintah memberikan subsidi biaya pelayaran untuk barang yang diangkut melalui tol laut.
Menurut dia, Natuna menerima empat unit refrigerated container atau kontainer pendingin untuk pengiriman barang dari Tanjung Priok ke Natuna.
“Misalnya biaya angkut dari Jakarta ke Natuna sebesar Rp4 juta, setelah disubsidi menjadi Rp2 juta. Jadi pedagang hanya membayar separuhnya,” katanya.
Ia menyebutkan kapal tol laut masuk ke Natuna satu kali dalam sebulan. Selain kontainer pendingin, Natuna juga mendapat jatah kontainer barang kering. Kuota untuk Natuna khusus refrigerated container sebanyak empat unit.
Dengan perpanjangan operasional ini, pemerintah daerah berharap harga barang kebutuhan pokok di Natuna dapat tetap terjangkau dan distribusi logistik semakin lancar.
“Kadang Natuna mendapatkan tambahan karena Anambas tidak selalu menggunakan kuota mereka. Anambas dapat tiga. Jadi tujuh kontainer itu kadang semuanya bisa kita manfaatkan,” ujar Marwan.
Baca juga: Pemkab Natuna komitmen bangun rumah layak untuk masyarakat