Batam (ANTARA) - Badan Pengusahaan (BP) Batam, Kepulauan Riau (Kepri), membuka peluang ‘cross-border workforce collaboration’ atau kolaborasi tenaga kerja lintas batas dengan Johor, Malaysia, sebagai konsep baru dalam Singapore-Johor-Riau/Batam (SIJORI).

Deputi Bidang Investasi dan Pengusahaan BP Batam Fary Francis melakukan kunjungan strategis ke Invest Malaysia Facilitation Centre Johor (IMFC-J) untuk melihat peluang sinergi baru, salah satunya konsep kolaborasi tersebut.

“Model ini menunjukkan bahwa kecepatan dan kepastian hukum adalah bahasa universal yang paling disukai investor,” ujar Fary dalam keterangan resmi yang diterima di Batam, Jumat.

Dalam dialog intensif, menurut Fary, kedua pihak membahas tantangan ketenagakerjaan lintas batas. Johor saat ini sedang butuh tenaga kerja industri, sementara Batam memiliki basis Sumber Daya Manusia (SDM) industri terampil yang kuat.

Maka dari itu, ia mengatakan itu membuka peluang kolaborasi dalam SIJORI yang dapat mengubah cara industri regional tumbuh dan berinteraksi.

Selain itu soal kolaborasi tenaga kerja lintas batas, ia mengatakan ada juga rencana penguatan pelayaran RORO Batam-Johor. BP Batam melihat pentingnya konektivitas sebagai penguat rantai nilai investasi.

Delegasi BP Batam mempelajari penerapan Special Financial Zone (SFZ) yang dirancang untuk menarik sektor keuangan, logistik, dan pariwisata kelas dunia.

Namun, BP Batam menegaskan bahwa setiap kebijakan harus berakar pada realitas hukum dan tata kelola Indonesia, bukan menyalin model luar negeri, melainkan mengadaptasi dengan visi kemandirian Batam.

Kunjungan tersebut tidak sekadar bersaing dengan Johor dan Singapura, tetapi berpikir secara kekuatan kawasan agar Batam menjadi bagian dari poros investasi transnasional SIJORI.

“Dalam dunia di mana batas ekonomi semakin kabur, Batam harus hadir bukan hanya sebagai alternatif, tetapi sebagai katalis,” kata Fary.


Pewarta : Amandine Nadja
Editor : Yuniati Jannatun Naim
Copyright © ANTARA 2025