Batam (ANTARA) - Badan Pelayanan, Perlindungan Pekerja Migran Indonesia Kepulauan Riau (BP3MI Kepri) telah mengirimkan 2.154 pekerja migran Indonesia (PMI) ke luar negeri sepanjang 2025.

Kepala BP3MI Kepri Imam Riyadi mengatakan tahun 2025 ini pihaknya mendapat target dari Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) untuk mengirimkan 1.985 pekerja migran ke luar negeri.

"Alhamdulillah pada saat presiden menetapkan P2MI sebagai kementerian, kami ditargetkan untuk mengirimkan 420 ribu pekerja migran, dan Kepri mendapat target 1.985 PMI," kata Iman di Batam, Senin.

Menurut Imam, target ini awalnya mustahil dan berat untuk diwujudkan, mengingat berbagai kendala dan persoalan yang ada di Kepri.

Namun, setelah melihat potensi pekerjaan yang besar di Kepri, target tersebut terealisasi lebih.

"Alhamdulillah per 18 Desember 2025 kami sudah menempatkan 2.154 PMI ke luar negeri," ujarnya.

Adapun jenis pekerjaan yang banyak menyerap tenaga kerja Indonesia ke luar negeri yakni bidang pengelasan (welder).

Baca juga: Kantor Imigrasi Ranai hentikan layanan paspor biasa

BP3MI melihat potensi pekerja welder di Kepri cukup besar karena didukung banyaknya galangan kapal yang beroperasi di wilayah tersebut, terutama di Kota Batam. 

Banyak dari pekerja welder yang sudah bekerja di galangan di Kepri, mereka mendapatkan tawaran untuk bekerja sebagai welder di luar negeri.

Sehingga, kebutuhan welder di Kepri menjadi sangat tinggi, karena beberapa welder tersebut ada yang direkrut ke luar negeri.

"Di Kepri ini mempunyai kekhususan siklus welder tadi. Jadi sejalan antara penempatan dan tingkat penempatan sektor tertinggi di bidang welder," paparnya.

Jenis pekerjaan kedua yang paling banyak jumlahnya adalah sebagai anak buah kapal (ABK).

"ABK nomor dua terbanyak, dari 2.154 PMI itu sektor ABK tertinggi kedua setelah welder. Yang ketiga fitter atau pekerja pipa," katanya.

Dia menyebut, kebanyakan PMI yang dikirim bekerja ke luar negeri itu berasal dari Jawa dan Sulawesi, khusus dari Kepri sekitar 1.000 pekerja migran.

"Untuk negara tujuan penempatan tertinggi Singapura, Malaysia, Korea Selatan, Uni Emirat Arab, dan Taiwan paling banyak untuk pekerja welder," ujar Imam.



Baca juga: Imigrasi Ranai lampaui target PBNP hingga 54 persen


Pewarta : Laily Rahmawaty
Editor : Nadilla
Copyright © ANTARA 2025