Batam (Antara Kepri) - Mantan Ketua MPR RI, Amien Rais, mengaku pernyataan dirinya mengenai Gubernur Jakarta Joko Widodo sesungguhnya hanya mengingatkan masyarakat agar tidak terlena dalam memilih calon presiden hanya berdasarkan popularitas.

"Pernyataan saya yang mengundang caci maki itu hanya untuk mengingatkan masyarakat agar jangan terlena dengan popularitas seseorang," katanya di Batam, Jumat.

Menurut dia, kepopuleran itu tidak menjamin seorang mampu mengemban tugas sebagai presiden secara baik. "Hati-hati terhadap para calon presiden, jangan itu (populer) dijadikan pertimbangan utama. Pertimbangan kemampuan juga penting," kata dia.

Kondisi yang hanya melihat kepopuleran seseorang seperti misalnya Joko Widodo, Prabowo, dan calon lain yang sudah mencuat juga membuat dampak kurang baik.

"Terlena berderu-deru dilambungkan itu, sehingga tidak bisa melihat calon lain yang potensial, justru tidak jarang membuat kekecewaan saat yang dipilih tidak bisa menjalankan tugas dengan baik," katanya.

Ia mengatakan pemilihan presiden baru akan dilakukan sekitar satu tahun lagi, karena calon yang sudah mencuat hendaknya diasah di depan rakyat untuk menilai seberapa kemampuan yang dimiliki untuk memimpin selama lima tahun ke depan.

"Kalau tahapan itu sudah dilalui. Siapapun terpilih kita harus tunduk dan mengakuinya," kata di sela-sela menjadi pembicara dalam kegiatan oleh Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Kepri.

Amien Rais juga menyempatkan diri mengunjungi Rumah PAN di kawasan Batam Centre untuk bertemu sejumlah calon legislatif dan pengurus partai yang pada Pemilihan Umum 2009. (Antara)

Editor: Rusdianto

Pewarta :
Editor : Jo Seng Bie
Copyright © ANTARA 2024