Batam (Antara Kepri) - Satbrimob Polda Kepri menggelar latihan peningkatan kemampuan penanggulangan huru-hara (PHH) untuk mendukung program diklat aparatur Polri 2016 dan memastikan kesiapan menghadapi berbagai bentuk unjukrasa.
"Kegiatan ini diikuti 125 orang personel dari detasemen jajaran Satbrimob Polda Kepri. Kegiatan dilaksanakan di lapangan Upacara Satbrimob Polda Kepri Tembesi Batam," kata Kabid Humas Polda Kepri AKBP Hartono di Batam, Selasa.
Ia mengatakan latihan yang dipimpin Wakasatbrimob Polda Kepri AKBP Djoko Purnomo tersebut merupakan cara yang efektif dalam rangka penyiapan personel Polri yang profesional dan handal dalam melaksanakan tugas Kepolisian.
Wakasatbrimob Polda Kepri menyampaikan bahwa tujuan pelatihan tersebut adalah untuk mengasah kemampuan personel dalam mengantisipasi segala potensi ancaman dalam hal ini penanganan demonstrasi yang mengarah pada huru-hara wilayah hukum Polda Kepri.
"Latihan tersebut juga bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan personel Satbrimob Polda Kepri khususnya terhadap aturan dan SOP dalam penanganan unjuk rasa," kata dia.
Harapannya, kata dia, saat pelaksanaan tugas di lapangan nantinya bisa berjalan efektif dan optimal sesuai dengan aturan hukum yang berlaku.
"Tentu semua tugas harus dilaksanakan sesuai aturan hukum yang berlaku. Hal tersebut yang benar-benar harus dipahami setiap anggota," kata Djoko.
Sebelumnya Satbrimob Polda Kepri lakukan sosialisasi tindakan awal penemuan bahan militer di Pulau Panjang, Kota Batam, yang pada beberapa waktu sebelumnya ditemukan benda berbahaya sisa perang dunia kedua.
Sosialisasi secara khusus bertujuan agar masyarakat setempat dapat mengidentifikasi berbagai bentuk bom militer maupun bahan berbahaya lainnya sehingga dapat mengambil langkah-langkah tindakan awal agar tidak timbul korban yang tidak diinginkan.
Kegiatan tersebut, juga merupakan salah satu bentuk upaya proaktif Polri khususnya Satbrimob Polda Kepri untuk terjun langsung ke lapangan, dan menindak lanjuti berbagai masalah yang ditemukan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. (Antara)
Editor: Rusdianto
"Kegiatan ini diikuti 125 orang personel dari detasemen jajaran Satbrimob Polda Kepri. Kegiatan dilaksanakan di lapangan Upacara Satbrimob Polda Kepri Tembesi Batam," kata Kabid Humas Polda Kepri AKBP Hartono di Batam, Selasa.
Ia mengatakan latihan yang dipimpin Wakasatbrimob Polda Kepri AKBP Djoko Purnomo tersebut merupakan cara yang efektif dalam rangka penyiapan personel Polri yang profesional dan handal dalam melaksanakan tugas Kepolisian.
Wakasatbrimob Polda Kepri menyampaikan bahwa tujuan pelatihan tersebut adalah untuk mengasah kemampuan personel dalam mengantisipasi segala potensi ancaman dalam hal ini penanganan demonstrasi yang mengarah pada huru-hara wilayah hukum Polda Kepri.
"Latihan tersebut juga bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan personel Satbrimob Polda Kepri khususnya terhadap aturan dan SOP dalam penanganan unjuk rasa," kata dia.
Harapannya, kata dia, saat pelaksanaan tugas di lapangan nantinya bisa berjalan efektif dan optimal sesuai dengan aturan hukum yang berlaku.
"Tentu semua tugas harus dilaksanakan sesuai aturan hukum yang berlaku. Hal tersebut yang benar-benar harus dipahami setiap anggota," kata Djoko.
Sebelumnya Satbrimob Polda Kepri lakukan sosialisasi tindakan awal penemuan bahan militer di Pulau Panjang, Kota Batam, yang pada beberapa waktu sebelumnya ditemukan benda berbahaya sisa perang dunia kedua.
Sosialisasi secara khusus bertujuan agar masyarakat setempat dapat mengidentifikasi berbagai bentuk bom militer maupun bahan berbahaya lainnya sehingga dapat mengambil langkah-langkah tindakan awal agar tidak timbul korban yang tidak diinginkan.
Kegiatan tersebut, juga merupakan salah satu bentuk upaya proaktif Polri khususnya Satbrimob Polda Kepri untuk terjun langsung ke lapangan, dan menindak lanjuti berbagai masalah yang ditemukan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. (Antara)
Editor: Rusdianto