Tanjungpinang (Antaranews Kepri) - Sekitar 200 mahasiswa Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau, menyatakan kampus mereka dalam kondisi darurat.

Selain itu, mahasiswa menyatakan mosi tidak percaya kepada pejabat rektorat, kata Presiden Mahasiswa UMRAH M Putra dalam unjuk rasa di halaman Rektorat UMRAH, Senin.

Ia mengklaim mahasiswa sudah cukup sabar mendengar dan melihat banyak permasalahan di kampus mulai dari kasus dugaan korupsi, kebijakan, dan penggunaan anggaran yang tidak transparan hingga biaya kuliah yang mahal.

Rektor UMRAH Prof Syafsir Akhlus hadir di hadapan pengunjuk rasa, dan memerintahkan satpam tidak menghalangi mahasiswa. Rektor gagal mengajak mahasiswa berdiskusi di dalam kampus.

Syafsir mendengar seluruh tuntutan mahasiswa.

Di hadapan sekitar 200 orang mahasiswa, Putra mendesak aparat penegak hukum segera menuntaskan kasus dugaan korupsi program integrasi sistem akademik dan administrasi. UMRAH harus bangkit, dan menjadi kampus yang melahirkan generasi muda yang berkualitas.

"Atas permasalahan yang terjadi di kampus, Rektor UMRAH harus minta maaf kepada masyarakat Kepri," ujarnya.

Sarana dan prasarana kampus juga kurang memadai, salah satunya gedung kampus di sebelah rektorat, yang sampai sekarang belum beroperasi.

"Biaya kuliah sangat tinggi, tetapi fasilitas kampus kurang memadai," ucapnya.(Antara)

Editor: Jo Seng Bie

Pewarta : Nikolas Panama
Editor : Kepulauan Riau
Copyright © ANTARA 2024