Batam (Antaranews Kepri) - Badan Pengusahaan (BP) Batam bersama Xiaomi menyelenggarakan "supplier investment summit" untuk mendorong investasi asing dengan potensi senilai 315 juta dolar Amerika Serikat ke dalam industri manufaktur telepon pintar di Indonesia.
"Kami senang bisa bekerja sama dengan BP Batam dalam menjamu para 'supplier' global dalam kegiatan Supplier Investment Summit pertama di Batam," kata pimpinan teknologi global Xiaomi untuk Indonesia, Steven Shi, di Batam, Selasa.
Dengan adanya investasi asing, Steven yakin nantinya dapat menciptakan 10 ribu lapangan kerja di Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau.
Melalui kegiatan itu, kata Steven, para supplier dapat melihat langsung potensi pasar di Indonesia, serta memahami iklim investasi yang ada di Batam.
Kepala BP Batam, Lukita Dinarsyah Tuwo menyambut baik para partisipan dalam gelaran forum bisnis tersebut.
Lukita mengatakan Supplier Investment Summit, merupakan Iangkah penting dalam menyambut gelombang baru dari investasi asing terutama dari sektor manufaktur 'smartphone' Iokal di Indonesia.
"Jumlah investasi dan lapangan pekerjaan harus dipertimbangkan bagaimana kegiatan ini dapat mempercepat laju transformasi Indonesia," ujar Lukita.
Lukita berharap Indonesia nantinya akan menjadi salah satu negara dengan perekonomian digital terbesar di dunia.
Lukita mengatakan dengan ketersediaan infrastruktur, Ietak geografis dan dukungan pemerintah dalam kemudahan perizinan investasi, menjadikan Batam sangat siap sebagai tujuan investasi yang kompetitif baik di Asia maupun dunia.
"Salah satu dukungan BP Batam untuk memudahkan proses investasi asing ini, yakni melalui program izin investasi 3 jam (i23j)," ujarnya.(Antara)
"Kami senang bisa bekerja sama dengan BP Batam dalam menjamu para 'supplier' global dalam kegiatan Supplier Investment Summit pertama di Batam," kata pimpinan teknologi global Xiaomi untuk Indonesia, Steven Shi, di Batam, Selasa.
Dengan adanya investasi asing, Steven yakin nantinya dapat menciptakan 10 ribu lapangan kerja di Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau.
Melalui kegiatan itu, kata Steven, para supplier dapat melihat langsung potensi pasar di Indonesia, serta memahami iklim investasi yang ada di Batam.
Kepala BP Batam, Lukita Dinarsyah Tuwo menyambut baik para partisipan dalam gelaran forum bisnis tersebut.
Lukita mengatakan Supplier Investment Summit, merupakan Iangkah penting dalam menyambut gelombang baru dari investasi asing terutama dari sektor manufaktur 'smartphone' Iokal di Indonesia.
"Jumlah investasi dan lapangan pekerjaan harus dipertimbangkan bagaimana kegiatan ini dapat mempercepat laju transformasi Indonesia," ujar Lukita.
Lukita berharap Indonesia nantinya akan menjadi salah satu negara dengan perekonomian digital terbesar di dunia.
Lukita mengatakan dengan ketersediaan infrastruktur, Ietak geografis dan dukungan pemerintah dalam kemudahan perizinan investasi, menjadikan Batam sangat siap sebagai tujuan investasi yang kompetitif baik di Asia maupun dunia.
"Salah satu dukungan BP Batam untuk memudahkan proses investasi asing ini, yakni melalui program izin investasi 3 jam (i23j)," ujarnya.(Antara)