Lingga (Antaranews Kepri) - Korban meninggal Kapal Motor (KM) Berkat Anugrah GT.20 yang tenggelam tadi sore, malam ini dibawa ke tempat asalnya di Bengkong Nusantara Blok C No 16 Batam Kepulauan Riau, dengan menggunakan kapal penumpang Pancur-Tanjung Pinang.
"Korban meninggal tadi dievakuasi petugas ke puskesmas untuk memastikan kondisinya, setelah itu langsung dibawa ke Kota Batam, atau tempat kediamannya," kata Ketua BPD Desa Tanjungkelit Abdurrahman.
Baca juga: Kapal Nipah Panjang-Batam tenggelam
Dihubungi terpisah Komandan Pos SAR Penuba Yanto Hermanto mengatakan, kapal tersebut karam sekitar pukul 07.20 pagi dan baru ditemukan oleh MV. Oceanna 10 yang kebetulan melintasi perairan tersebut dalam perjalanan ke Pelabuhan Punggur Batam, sekitar pukul 12.30 setelah melihat beberapa orang yang sedang terombang ambing di laut.
Setelah mendekat, kapal MV. Oceanna langsung menghubungi petugas Satpolairud Polres Lingga dan para ABK langsung melakukan tindakan penyelamatan. Crew kapal hanya dapat menyelamatkan 12 orang penumpang, sementara satunya atas nama Andre (30) hilang tidak ditemukan. Beruntung kesigapan kapal Ditpolairud Polda Kepri KP.1007 dan KP. 2006 satpolairud Polres Lingga berhasil menemukan Andre dalam keadaan selamat.
"Tim SAR juga melakukan evakuasi setelah mendapat informasi tersebut, dan kita bergabung bersama Polairud," sebutnya.
Nakhoda kapal Arif (58) bersama tiga ABK nya Adi (28), Saril (55) dan Syaiful Rahmat (15) saat ini, sedang dimintai keterangan oleh pihak Kepolisian Resor Lingga. Sementara penumpang selamat lainnya, saat ini masih diinapkan di salah satu rumah warga di Desa Tanjungkelit, dan rencananya besok akan diberangkatkan ke Kota Batam.
Atas kejadian ini, MV. Oceanna 10 yang biasanya tiba di Pelabuhan Punggur pukul 12.00 atau 13.00, pada hari ini tiba lebih sore yaitu sekitar pukul 16.30. Kapal tersebut diduga tenggelam akibat cuaca buruk, angin barat yang disertai hujan dengan intensitas sedang dan arus laut yang kuat dan disertai angin kencang. Sehingga kapal dimasuki air, namun pompa pembuangan air tersebut tidak mampu membuang banyaknya air yang masuk ke kapal, dan membuat kapal tersebut karam.
Dari video yang dikirimkan ABK Oceana kepada Antara terlihat para penumpang bertahan selama empat jam di atas, dek kapal sampai kapal penyelamat datang. (Antara)
"Korban meninggal tadi dievakuasi petugas ke puskesmas untuk memastikan kondisinya, setelah itu langsung dibawa ke Kota Batam, atau tempat kediamannya," kata Ketua BPD Desa Tanjungkelit Abdurrahman.
Baca juga: Kapal Nipah Panjang-Batam tenggelam
Dihubungi terpisah Komandan Pos SAR Penuba Yanto Hermanto mengatakan, kapal tersebut karam sekitar pukul 07.20 pagi dan baru ditemukan oleh MV. Oceanna 10 yang kebetulan melintasi perairan tersebut dalam perjalanan ke Pelabuhan Punggur Batam, sekitar pukul 12.30 setelah melihat beberapa orang yang sedang terombang ambing di laut.
Setelah mendekat, kapal MV. Oceanna langsung menghubungi petugas Satpolairud Polres Lingga dan para ABK langsung melakukan tindakan penyelamatan. Crew kapal hanya dapat menyelamatkan 12 orang penumpang, sementara satunya atas nama Andre (30) hilang tidak ditemukan. Beruntung kesigapan kapal Ditpolairud Polda Kepri KP.1007 dan KP. 2006 satpolairud Polres Lingga berhasil menemukan Andre dalam keadaan selamat.
"Tim SAR juga melakukan evakuasi setelah mendapat informasi tersebut, dan kita bergabung bersama Polairud," sebutnya.
Nakhoda kapal Arif (58) bersama tiga ABK nya Adi (28), Saril (55) dan Syaiful Rahmat (15) saat ini, sedang dimintai keterangan oleh pihak Kepolisian Resor Lingga. Sementara penumpang selamat lainnya, saat ini masih diinapkan di salah satu rumah warga di Desa Tanjungkelit, dan rencananya besok akan diberangkatkan ke Kota Batam.
Atas kejadian ini, MV. Oceanna 10 yang biasanya tiba di Pelabuhan Punggur pukul 12.00 atau 13.00, pada hari ini tiba lebih sore yaitu sekitar pukul 16.30. Kapal tersebut diduga tenggelam akibat cuaca buruk, angin barat yang disertai hujan dengan intensitas sedang dan arus laut yang kuat dan disertai angin kencang. Sehingga kapal dimasuki air, namun pompa pembuangan air tersebut tidak mampu membuang banyaknya air yang masuk ke kapal, dan membuat kapal tersebut karam.
Dari video yang dikirimkan ABK Oceana kepada Antara terlihat para penumpang bertahan selama empat jam di atas, dek kapal sampai kapal penyelamat datang. (Antara)