Batam (Antaranews Kepri) - Warga desa wisata Kampung Terih kini bisa menikmati air bersih, setelah perusahaan Adhya Tirta Batam (ATB) menyambung aliran ke daerah pesisir di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau.
Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad dalam peresmian penyambungan air bersih itu di Batam, Rabu berharap sambungan air itu dapat mendukung pengembangan Desa Sadar Wisata yang masuk nominasi dalam Anugerah Pariwisata Indonesia itu.
"Selama ini kampung tua belum tersentuh air bersih. Hari ini air bersih masuk, maka masyarakat harus menjaga kekompakan, karena pariwisata butuh kebersamaan dan suasana aman," kata Wakil Wali Kota.
Tokoh masyarakat Kampung Terih, Seno, mengatakan warga setempat telah merindukan penyambungan air bersih selama 10 tahun, namun belum mendapatkan respon.
Dan kini, penyambungan jaringan air bersih difasilitasi kontraktor yang memberikan keringanan pemasangan pipa ke rumah-rumah masyarakat.
"Dengan adanya air bersih ini, jadi tidak semakin jauh antara Kampung Terih dengan orang di kota," kata dia.
Kampung Terih baru dikenal masyarakat sebagai desa wisata dalam satu tahun terakhir, setelah sejumlah komunitas mengembangkan kawasan bakau itu dengan berbagai lokasi menarik untuk berswafoto.
Awalnya, Kampung Terih merupakan desa nelayan.
"Ini berkah, semenjak menjadi tempat pariwisata, tempat kami jadi ramai dikunjungi," kata dia.
Sementara itu, warga Kampung Terih, Zainab mengatakan bersyukur mendapatkan saluran air bersih. Selama ini warga mendapatkan air bersih dari sumur yang digunakan bersama-sama.
Ia mengatakan untuk menyambung air bersih, warga dimintai dana Rp500.000, yang dibayarkan selama 6 bulan berturut-turut.
"Karena katanya, untuk menyambung biayanya Rp3 juta, tapi bisa dicicil Rp500.000. Nanti kalau sudah selesai, kami tinggal bayar biaya pemakaian saja," kata dia.(Antara)
Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad dalam peresmian penyambungan air bersih itu di Batam, Rabu berharap sambungan air itu dapat mendukung pengembangan Desa Sadar Wisata yang masuk nominasi dalam Anugerah Pariwisata Indonesia itu.
"Selama ini kampung tua belum tersentuh air bersih. Hari ini air bersih masuk, maka masyarakat harus menjaga kekompakan, karena pariwisata butuh kebersamaan dan suasana aman," kata Wakil Wali Kota.
Tokoh masyarakat Kampung Terih, Seno, mengatakan warga setempat telah merindukan penyambungan air bersih selama 10 tahun, namun belum mendapatkan respon.
Dan kini, penyambungan jaringan air bersih difasilitasi kontraktor yang memberikan keringanan pemasangan pipa ke rumah-rumah masyarakat.
"Dengan adanya air bersih ini, jadi tidak semakin jauh antara Kampung Terih dengan orang di kota," kata dia.
Kampung Terih baru dikenal masyarakat sebagai desa wisata dalam satu tahun terakhir, setelah sejumlah komunitas mengembangkan kawasan bakau itu dengan berbagai lokasi menarik untuk berswafoto.
Awalnya, Kampung Terih merupakan desa nelayan.
"Ini berkah, semenjak menjadi tempat pariwisata, tempat kami jadi ramai dikunjungi," kata dia.
Sementara itu, warga Kampung Terih, Zainab mengatakan bersyukur mendapatkan saluran air bersih. Selama ini warga mendapatkan air bersih dari sumur yang digunakan bersama-sama.
Ia mengatakan untuk menyambung air bersih, warga dimintai dana Rp500.000, yang dibayarkan selama 6 bulan berturut-turut.
"Karena katanya, untuk menyambung biayanya Rp3 juta, tapi bisa dicicil Rp500.000. Nanti kalau sudah selesai, kami tinggal bayar biaya pemakaian saja," kata dia.(Antara)