Batam (ANTARA) - Pada triwulan pertama jumlah investasi baru yang masuk ke Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau mencapai Rp631 miliar lebih dan menyerap tenaga kerja sebanyak 1.162 orang.
Kepala Badan Pengusahaan Batam, Edy Putra Irawady, di Batam, Senin, mengatakan ada empat perusahaan asing yang sudah menanamkan modalnya di Kota Batam dan nilai terbesar berasal dari PT Pegatron Technology Indonesia mencapai Rp560 miliar.
"Pegatron ini investornya berasal dari Taiwan dengan bidang industri komputer, barang elektronik dan optik," kata dia. Edy menjelaskan PT Pegatron diprediksi akan menyerap tenaga kerja lokal hingga
seribu orang.
Investasi kedua terbesar lanjutnya berasal dari PT Sammyung Precision Batam yang merupakan gabungan dari dua negara yaitu Korea dan Singapura. Perusahaan tersebut bergerak di bidang industri semi konduktor dan komponen elektronik lainnya dengan nilai investasi Rp62,977 miliar lebih.
"Kemudian ada PT Simatelex Manufactory Batam, gabungan investor dari Tiongkok, Hongkong, Kanada dan Inggris, mereka bergerak di bidang industri peraltan listrik rumah tangga, industri peralatan elektrotermal rumah tangga dengan nilai investasi
Rp45,030,400,000," ujarnya.
Edy menambahkan perusahaan baru lainnya yang masuk ke Batam adalah PT. Maruho Hatsujyo Batam. Investor perusahaan tersebut gabungan dari Jepang dan Siangapura dan bergerak di bidang industri barang dari kawat.
"Nilai investasi PT Maruho Hatsujyo Rp23 miliar lebih dan terakhir ada perusahaan baru lainnya yaitu GR Enterprize yang berasal dari RRC bergerak di bidang industri pompa air," paparnya.
Edy menyatakan selain proyek baru, pada triwulan pertama 2019, ada enam perusahaan yang yang melakukan perluasan. Pertama PT Ciba Vision Batam, perusahaan yang bergerak di bidang industri lensa kontak itu akan melakukan perluasan usaha dengan nilai investasi Rp11,9 miliar.
Perusahaan tersebut diperkirakan dapat menyerap tenaga kerja sebanyak 184 orang. Kemudian PT Excelitas Technologies Batam bergerak di bidang industri semi konduktor dan komponen elektronik lainnya, dengan nilai investasi Rp29 miliar dan
diprediksi akan menyerap tenaga kerja 140 orang.
"PT Rubycon Indonesia juga akan melakukan perluasan usaha dengan nilai investasi Rp89,154 miliar dan dapat menyerap tenaga kerja 250 orang," katanya.
PT Rubycon Indonesia bergerak di bidang industri semi konduktor dan komponen elektronik lainnya.
Perusahaan asing lainnya yang akan melakukan perluasan adalah PT NOK Asia Batam. Perusahaan yang begerak di bidang industri barang dan karet untuk keperluan industri kembali menanamkan modalnya Rp96,498 miliar dan dapat menyerap tenaga kerja 50 orang.
Perusahaan lainnya yaitu PT Siix Electronics Indonesia yang bergerak di bidang industri barang dan peralatan teknik/industri dari plastik, dengan nilai investasi Rp689,014 miliar dan dapat merekrut tenaga kerja 100 orang.
Terakhir adalah PT Infineon Tecnologies Batam yang bergerak di bidang industri semi konduktor dan komponen elektronik lainnya, dengan nilai investasi Rp884,443 miliar dan dapat menyerap tenaga kerja seribu orang.
"Total investasi perluasan usaha mencapai Rp1,8 triliun dan dapat menyerap tenaga kerja 1.724 orang dan ini cukup menggembirakan karena kepercayaan investor terhadap Batam sebagai wilayah investasi meningkat di kuartal pertama ini;" ujarnya.
Dari data tersebut lanjut Edy, ada penambahan tenaga kerja sekitar tiga ribu orang selama Januari hingga Maret 2019.(Antara)
Kepala Badan Pengusahaan Batam, Edy Putra Irawady, di Batam, Senin, mengatakan ada empat perusahaan asing yang sudah menanamkan modalnya di Kota Batam dan nilai terbesar berasal dari PT Pegatron Technology Indonesia mencapai Rp560 miliar.
"Pegatron ini investornya berasal dari Taiwan dengan bidang industri komputer, barang elektronik dan optik," kata dia. Edy menjelaskan PT Pegatron diprediksi akan menyerap tenaga kerja lokal hingga
seribu orang.
Investasi kedua terbesar lanjutnya berasal dari PT Sammyung Precision Batam yang merupakan gabungan dari dua negara yaitu Korea dan Singapura. Perusahaan tersebut bergerak di bidang industri semi konduktor dan komponen elektronik lainnya dengan nilai investasi Rp62,977 miliar lebih.
"Kemudian ada PT Simatelex Manufactory Batam, gabungan investor dari Tiongkok, Hongkong, Kanada dan Inggris, mereka bergerak di bidang industri peraltan listrik rumah tangga, industri peralatan elektrotermal rumah tangga dengan nilai investasi
Rp45,030,400,000," ujarnya.
Edy menambahkan perusahaan baru lainnya yang masuk ke Batam adalah PT. Maruho Hatsujyo Batam. Investor perusahaan tersebut gabungan dari Jepang dan Siangapura dan bergerak di bidang industri barang dari kawat.
"Nilai investasi PT Maruho Hatsujyo Rp23 miliar lebih dan terakhir ada perusahaan baru lainnya yaitu GR Enterprize yang berasal dari RRC bergerak di bidang industri pompa air," paparnya.
Edy menyatakan selain proyek baru, pada triwulan pertama 2019, ada enam perusahaan yang yang melakukan perluasan. Pertama PT Ciba Vision Batam, perusahaan yang bergerak di bidang industri lensa kontak itu akan melakukan perluasan usaha dengan nilai investasi Rp11,9 miliar.
Perusahaan tersebut diperkirakan dapat menyerap tenaga kerja sebanyak 184 orang. Kemudian PT Excelitas Technologies Batam bergerak di bidang industri semi konduktor dan komponen elektronik lainnya, dengan nilai investasi Rp29 miliar dan
diprediksi akan menyerap tenaga kerja 140 orang.
"PT Rubycon Indonesia juga akan melakukan perluasan usaha dengan nilai investasi Rp89,154 miliar dan dapat menyerap tenaga kerja 250 orang," katanya.
PT Rubycon Indonesia bergerak di bidang industri semi konduktor dan komponen elektronik lainnya.
Perusahaan asing lainnya yang akan melakukan perluasan adalah PT NOK Asia Batam. Perusahaan yang begerak di bidang industri barang dan karet untuk keperluan industri kembali menanamkan modalnya Rp96,498 miliar dan dapat menyerap tenaga kerja 50 orang.
Perusahaan lainnya yaitu PT Siix Electronics Indonesia yang bergerak di bidang industri barang dan peralatan teknik/industri dari plastik, dengan nilai investasi Rp689,014 miliar dan dapat merekrut tenaga kerja 100 orang.
Terakhir adalah PT Infineon Tecnologies Batam yang bergerak di bidang industri semi konduktor dan komponen elektronik lainnya, dengan nilai investasi Rp884,443 miliar dan dapat menyerap tenaga kerja seribu orang.
"Total investasi perluasan usaha mencapai Rp1,8 triliun dan dapat menyerap tenaga kerja 1.724 orang dan ini cukup menggembirakan karena kepercayaan investor terhadap Batam sebagai wilayah investasi meningkat di kuartal pertama ini;" ujarnya.
Dari data tersebut lanjut Edy, ada penambahan tenaga kerja sekitar tiga ribu orang selama Januari hingga Maret 2019.(Antara)