Batam (ANTARA) - Tokoh agama di Kepulauan Riau menilai pelaksanaan Pemilu 2019 di wilayah setempat berlangsung demokratis dan telah melalui proses demokrasi yang baik.
"Kami ingin menyampaikan apresiasi kepada TNI-Polri serta tokoh lintas agama yang hingga kini sudah bergandengan tangan dalam mensukseskan jalannya pesta demokrasi lima tahun sekali," kata Wakil Ketua Persaudaraan Lintas Agama (Pelita) Kepri, Pdt Hany Andreas di Batam akhir pekan ini.
Hany mengatakan Pemilu 2019 telah berjalan aman dan lancar dan semua prosesnya dikawal secara baik dari pihak penyelenggara secara jujur, adil dan transparan.
Menurutnya hal tersebut tidak terlepas dari peran tokoh lintas agama dalam mengajak dan mendidik para umat untuk memiliki rasa tanggung jawab yang besar dalam penyelenggaraan berbangsa dan bernegara.
"Hal ini tercermin dari suksesnya penyelenggaraan Pemilu yang mencapai angka partisipasi sebesar 80 persen pada tahun ini," kata dia.
Ia juga mengimbau kepada seluruh masyarakat agar bersabar dan menunggu hasil keputusan pada 22 Mei mendatang dari pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU) selaku penyelenggara yang diamanatkan Undang-Undang.
"Kita ingin kerukunan itu tetap terjaga, dan masyarakat tidak mudah terprovokasi menanggapi berbagai isu yang beredar terkait pelaksanaan Pemilu 2019 yang dinilai penuh kecurangan," ucapnya.
"Kami ingin menyampaikan apresiasi kepada TNI-Polri serta tokoh lintas agama yang hingga kini sudah bergandengan tangan dalam mensukseskan jalannya pesta demokrasi lima tahun sekali," kata Wakil Ketua Persaudaraan Lintas Agama (Pelita) Kepri, Pdt Hany Andreas di Batam akhir pekan ini.
Hany mengatakan Pemilu 2019 telah berjalan aman dan lancar dan semua prosesnya dikawal secara baik dari pihak penyelenggara secara jujur, adil dan transparan.
Menurutnya hal tersebut tidak terlepas dari peran tokoh lintas agama dalam mengajak dan mendidik para umat untuk memiliki rasa tanggung jawab yang besar dalam penyelenggaraan berbangsa dan bernegara.
"Hal ini tercermin dari suksesnya penyelenggaraan Pemilu yang mencapai angka partisipasi sebesar 80 persen pada tahun ini," kata dia.
Ia juga mengimbau kepada seluruh masyarakat agar bersabar dan menunggu hasil keputusan pada 22 Mei mendatang dari pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU) selaku penyelenggara yang diamanatkan Undang-Undang.
"Kita ingin kerukunan itu tetap terjaga, dan masyarakat tidak mudah terprovokasi menanggapi berbagai isu yang beredar terkait pelaksanaan Pemilu 2019 yang dinilai penuh kecurangan," ucapnya.