Batam (ANTARA) - Angka inflasi di Provinsi Kepulauan Riau pada 2019 berhasil ditekan hingga mencapai 0,75 persen (ytd), lebih rendah dari angka inflasi Sumatera dan nasional.

"Dari perkembangan harga, inflasi Kepri terkendali dan menurun," kata Kepala BI Kepri, Fadjar Majardi di Batam, Kepri, Senin.

BI mencatat, angka inflasi Sumatera 2019 sebesar 1,95 persen (ytd) dan nasional sebesar 2,91 persen (ytd).

Ia mengatakan keberhasilan menekan angka inflasi itu berkat koordinasi yang baik antarpihak terkait dalam Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID).

TPID Provinsi Kepri dan kabupaten kota di Kepri dinilai berhasil mengimplementasikan strategi 4K dalam menekan inflasi yaitu keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan komunikasi yang efektif.

"Kami memberikan apresiasi kepada TPID Kepri dan kabupaten kota serta Satgas Pangan sehingga harga terkendali dalam batas aman," kata dia.

Ia juga memberikan penghargaan tinggi kepada pemerintah daerah yang mengembangkan "cluster" pangan, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Dengan pengembangan beberapa kebun kebutuhan pangan, maka daerah dapat memastikan ketersediaan pasokan, hingga akhirnya harga dapat dikendalikan.

"Pencapaian terbaik dengan terpilihnya TPID Tanjungpinang sebagai kota dengan TPID terbaik di Sumatera," kata dia.

Sementara itu, ia menilai sejumlah komoditas menjadi penyumbang inflasi terbesar sepanjang Januari hingga November 2019, yaitu cabai merah, kacang panjang dan biaya sekolah dasar.

Sedangkan penyumbang deflasi antara lain tarif angkutan udaram bayam, telur ayam ras, bensin dan minyak goreng.
 

Pewarta : Yuniati Jannatun Naim
Editor : Rusdianto Syafruddin
Copyright © ANTARA 2024