Tanjungpinang (ANTARA) - Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau menyatakan merebaknya virus corona di negara China berdampak terhadap turunnya jumlah wisatawan mancanegara (wisman) terutama asal negara tersebut .
"Kunjungan wisman, terutama dari China ke wilayah itu sejak Januari 2020 sampai sekarang berkurang akibat permasalahan virus corona," kata Kepala Dispar Kepri Buralimar, di Tanjungpinang, Sabtu.
Ia mengatakan, kunjungan wisman berkurang disebabkan wisatawan asal China tidak diperbolehkan masuk ke Indonesia, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Wisatawan asal China yang berkunjung ke Kepri melalui dua cara yakni melalui Singapura, dan langsung dari China menuju Batam menggunakan pesawat sewa.
Sementara turis asal China cukup banyak berkunjung ke Kepri dalam setiap bulan.
"Untuk data kunjungan wisman Januari 2020 sampai sekarang, kami belum dapat. Namun pengusaha perhotelan dan restoran mengeluhkan persoalan itu, karena tidak ada lagi wisatawan asal China," katanya.
Buralimar optimistis permasalahan ini akan berakhir dalam waktu dekat. "Kami yakin dalam waktu dekat, wisatawan asal China sudah diperbolehkan masuk ke Kepri setelah kondisi aman," katanya.
Berdasarkan data dari BPS Kepri, jumlah wisatawan asal China ke Kepri pada Januari-Desember 2019 sebanyak 286 ribu orang. Wisatawan asal China menempati urutan ketiga terbanyak berkunjung ke Kepri.
Jumlah wisatawan asal China yang berkunjung ke Kepri pada Desember 2019 sebanyak 26 ribu orang.
"Wisman yang berkunjung ke Kepri selama Desember 2019 tercatat sebanyak 276.914 orang, atau naik 14,78 persen dibanding kunjungan
wisman selama November 2019 yang mencapai 241.249 orang," katanya.
"Kunjungan wisman, terutama dari China ke wilayah itu sejak Januari 2020 sampai sekarang berkurang akibat permasalahan virus corona," kata Kepala Dispar Kepri Buralimar, di Tanjungpinang, Sabtu.
Ia mengatakan, kunjungan wisman berkurang disebabkan wisatawan asal China tidak diperbolehkan masuk ke Indonesia, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Wisatawan asal China yang berkunjung ke Kepri melalui dua cara yakni melalui Singapura, dan langsung dari China menuju Batam menggunakan pesawat sewa.
Sementara turis asal China cukup banyak berkunjung ke Kepri dalam setiap bulan.
"Untuk data kunjungan wisman Januari 2020 sampai sekarang, kami belum dapat. Namun pengusaha perhotelan dan restoran mengeluhkan persoalan itu, karena tidak ada lagi wisatawan asal China," katanya.
Buralimar optimistis permasalahan ini akan berakhir dalam waktu dekat. "Kami yakin dalam waktu dekat, wisatawan asal China sudah diperbolehkan masuk ke Kepri setelah kondisi aman," katanya.
Berdasarkan data dari BPS Kepri, jumlah wisatawan asal China ke Kepri pada Januari-Desember 2019 sebanyak 286 ribu orang. Wisatawan asal China menempati urutan ketiga terbanyak berkunjung ke Kepri.
Jumlah wisatawan asal China yang berkunjung ke Kepri pada Desember 2019 sebanyak 26 ribu orang.
"Wisman yang berkunjung ke Kepri selama Desember 2019 tercatat sebanyak 276.914 orang, atau naik 14,78 persen dibanding kunjungan
wisman selama November 2019 yang mencapai 241.249 orang," katanya.