Suka Makmue (ANTARA) - Sejumlah juru masak di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Iskandar Muda, Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh, Jumat (6/3) melancarkan aksi mogok kerja karena belum menerima upah kerja sejak tahun 2019.
Beruntung, aksi mogok tersebut dapat dikendalikan oleh manajemen rumah sakit sehingga kebutuhan makan minum pasien tidak sempat terganggu.
“Memang sempat ada mogok kerja oleh sejumlah juru masak di rumah sakit, akan tetapi persoalan ini sudah berhasil kita atasi,” kata Direktur RSUD Sultan Iskandar Muda, Kabupaten Nagan Raya, drg Doni Asrin, Jumat malam.
Menurutnya, aksi tersebut dipicu karena sejumlah juru masak yang bertugas di rumah sakit mengaku belum mendapatkan pembayaran upah kerja sejak tahun 2019, karena manajemen masih menunggu cairnya klaim jasa layanan medis.
Namun setelah dilakukan pertemuan dengan sejumlah juru masak, akhirnya persoalan tersebut ditemukan titik terang dan para pekerja sepakat melanjutkan rutinitasnya.
“Memang sempat ada mogok kerja, tapi sudah berhasil kita atasi, tidak ada lagi masalah,” kata Doni Asrin menambahkan.
Pihaknya berjanji upah yang belum dibayarkan sebesar Rp1,2 juta per bulan, akan mulai dibayarkan pada pekan depan, setelah pihaknya mendapatkan pinjaman dari bank.
Beruntung, aksi mogok tersebut dapat dikendalikan oleh manajemen rumah sakit sehingga kebutuhan makan minum pasien tidak sempat terganggu.
“Memang sempat ada mogok kerja oleh sejumlah juru masak di rumah sakit, akan tetapi persoalan ini sudah berhasil kita atasi,” kata Direktur RSUD Sultan Iskandar Muda, Kabupaten Nagan Raya, drg Doni Asrin, Jumat malam.
Menurutnya, aksi tersebut dipicu karena sejumlah juru masak yang bertugas di rumah sakit mengaku belum mendapatkan pembayaran upah kerja sejak tahun 2019, karena manajemen masih menunggu cairnya klaim jasa layanan medis.
Namun setelah dilakukan pertemuan dengan sejumlah juru masak, akhirnya persoalan tersebut ditemukan titik terang dan para pekerja sepakat melanjutkan rutinitasnya.
“Memang sempat ada mogok kerja, tapi sudah berhasil kita atasi, tidak ada lagi masalah,” kata Doni Asrin menambahkan.
Pihaknya berjanji upah yang belum dibayarkan sebesar Rp1,2 juta per bulan, akan mulai dibayarkan pada pekan depan, setelah pihaknya mendapatkan pinjaman dari bank.