Batam (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau menyalurkan bantuan Rp2 miliar dan 950 set alat pelindung diri untuk penanganan COVID-19 pada rumah sakit di Kota Batam.
"Bantuan APD ini datang dari pemerintah pusat kemarin, dan hari ini kami langsung membagikannya kepada tujuh kabupaten/kota seluruh Kepri," kata Plt Gubernur Kepri Isdianto di Batam, Rabu.
Kepri mendapatkan bantuan 2.000 set APD dari pemerintah pusat yang dibagi di 7 kabupaten kota di sana.
Baca juga: TKI dari Johor diminta tidak singgah lama di Batam
"Saya tahu jumlah ini belum memadai, tetapi cukup membantu para tenaga kesehatan dalam bekerja. Begitu juga bantuan keuangan untuk Batam, saya tahu belum seberapa jumlahnya bila dibanding dengan kondisi Kota Batam saat ini," kata Plt Gubernur.
Ia menyampaikan telah meminta pemerintah pusat untuk menambah APD, hingga 5.000 set, mengingat pentingnya alat itu dalam penanganan COVID-19.
Pemprov juga akan memesan APD sendiri, untuk mencukupi kebutuhan.
"Percayalah kami provinsi tidak akan tinggal diam. Kami akan terus mencari bantuan, baik dari pusat maupun dari pengusaha dan donatur. Kami juga mengajak semua masyarakat Batam juga ikut serta membantu penanganan COVID-19 dalam bentuk apa saja," ajak Plt Gubernur.
Baca juga: Pemkab Natuna siapkan Rp15 miliar tangani COVID-19
Di tempat yang sama, Wali Kota Batam Muhammad Rudi menyampaikan setiap bantuan yang diberikan sangat berarti, karena dibutuhkan dana besar untuk menyelesaikan COVID-19.
Dalam kesempatan itu, ia berharap Pemprov Kepri juga membantu tenaga kesempatan yang ditempatkan di lokasi-lokasi karantina.
Ia memperkirakan jumlah orang yang harus dikarantina akan banyak, karena pemkot menyisir seluruh kelurahan, mencari warga yang demam dan memiliki gejala COVID-19, untuk segera ditangani.
Baca juga: Dana penanganan COVID-19 di Kepri ditaksir capai Rp50 miliar
Pemkot bersama BP Batam telah menyiapkan sejumlah lokasi karantina, di antaranya Asrama Haji, 2 menara rusun, tempat bekas RS BP Batam. Bahkan bila mendesak, dalam ruangan GOR Temenggung Abdul Djamal akan difungsikan sebagai tempat karantina.
"Bantuan APD ini datang dari pemerintah pusat kemarin, dan hari ini kami langsung membagikannya kepada tujuh kabupaten/kota seluruh Kepri," kata Plt Gubernur Kepri Isdianto di Batam, Rabu.
Kepri mendapatkan bantuan 2.000 set APD dari pemerintah pusat yang dibagi di 7 kabupaten kota di sana.
Baca juga: TKI dari Johor diminta tidak singgah lama di Batam
"Saya tahu jumlah ini belum memadai, tetapi cukup membantu para tenaga kesehatan dalam bekerja. Begitu juga bantuan keuangan untuk Batam, saya tahu belum seberapa jumlahnya bila dibanding dengan kondisi Kota Batam saat ini," kata Plt Gubernur.
Ia menyampaikan telah meminta pemerintah pusat untuk menambah APD, hingga 5.000 set, mengingat pentingnya alat itu dalam penanganan COVID-19.
Pemprov juga akan memesan APD sendiri, untuk mencukupi kebutuhan.
"Percayalah kami provinsi tidak akan tinggal diam. Kami akan terus mencari bantuan, baik dari pusat maupun dari pengusaha dan donatur. Kami juga mengajak semua masyarakat Batam juga ikut serta membantu penanganan COVID-19 dalam bentuk apa saja," ajak Plt Gubernur.
Baca juga: Pemkab Natuna siapkan Rp15 miliar tangani COVID-19
Di tempat yang sama, Wali Kota Batam Muhammad Rudi menyampaikan setiap bantuan yang diberikan sangat berarti, karena dibutuhkan dana besar untuk menyelesaikan COVID-19.
Dalam kesempatan itu, ia berharap Pemprov Kepri juga membantu tenaga kesempatan yang ditempatkan di lokasi-lokasi karantina.
Ia memperkirakan jumlah orang yang harus dikarantina akan banyak, karena pemkot menyisir seluruh kelurahan, mencari warga yang demam dan memiliki gejala COVID-19, untuk segera ditangani.
Baca juga: Dana penanganan COVID-19 di Kepri ditaksir capai Rp50 miliar
Pemkot bersama BP Batam telah menyiapkan sejumlah lokasi karantina, di antaranya Asrama Haji, 2 menara rusun, tempat bekas RS BP Batam. Bahkan bila mendesak, dalam ruangan GOR Temenggung Abdul Djamal akan difungsikan sebagai tempat karantina.