Natuna (ANTARA) - Salah satu anak buah kapal (ABK) Long Xing 629, kapal berbendera China yang diduga melakukan eksploitasi, M Yani asal Natuna berada dalam kondisi baik dan saat ini sedang berada di Jakarta  menjalani karantina selama 14 hari dalam upaya pencegahan penularan COVID-19.

Sebanyak 14 ABK Long Xing 629 tiba di Jakarta pada Jumat (8/5) setelah melakukan perjalanan udara sekitar tujuh jam dari Korea Selatan. 

"Kami disini baik-baik saja bang," kata  M Yani saat dihubungi ANTARA, Sabtu (9/5).

Sebelumnya, Jumat (8/5) kepada ANTARA Ia juga belum bersedia memberikan keterangan lebih lanjut karena alasan baru tiba di Indonesia.

"Iya, tunggu saya sampai di Natuna dulu, sekarang saya belum bisa kasih kejelasan," kata M Yani. 

Ia akan memberikan keterangan jika selesai menjalankan proses karantina dan jika telah sampai ke kampung halamannya, Desa Teluk Buton, Bunguran Utara, Natuna.

"Kalau saya sudah sampai di Natuna ya bang, katanya sih kurang lebih dua minggu," kata Yani.

Masih di hari yang sama, Ia sempat bersedia akan melakukan wawancara dan akan menjawab pertanyaan untuk kepentingan pemberitaan.

"Oke, nanti saya jawab pertanyaannya," jawab Yani melalui pesan singkatnya.

Sehari setelahnya, Sabtu (9/5) M Yani saat kembali dihubungi, kepada ANTARA mengaku saat itu Ia beserta temannya tidak dapat dihubungi karena lagi memberikan keterangan kepada pihak kepolisian.

"Maaf, tadi kami lagi introgasi sama Polisi," kata pemuda dari pulau Bunguran itu.

Selanjutnya, ia juga minta maaf jika saat ini belum bisa memberikan keterangan kepada publik terkait apa sebenarnya terjadi.

"Kami disini lagi diurus sama Bareskrim, kami ga bisa kasih informasi lagi sama orang lain, jadi kalau mau informasi lebih lanjut bisa hubungi pengacara kami, maaf ya," katanya.

Terakhir Ia menegaskan jika mereka saat ini dalam kondisi baik- baik saja dan berada di Polda Metro Jaya.

"Kami disini baik-baik saja bang, di Jakarta, iya Polda Jaya," ujar M Yani.

Sementara dikesempatan yang lain, Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mengatakan akan mengupayakan pekerjaan bagi anak buah kapal (ABK) Long Xing 629, kapal berbendera China yang diduga melakukan eksploitasi.

Menteri Edhy Prabowo juga langsung berbincang dengan para ABK melalui sambungan telepon.

"Saya menyapa kalian intinya satu, saya berusaha menciptakan lapangan pekerjaan. Insya Allah lapangan pekerjaan sangat terbuka di sektor perikanan," kata Edhy dalam keterangan resmi di Jakarta, Sabtu.

Sedianya, ke-14 ABK Long Xing 629 akan menjalani karantina selama 14 hari sesuai protokol kesehatan COVID-19. Menteri meminta mereka untuk mematuhi prosedur yang ditetapkan pemerintah.

"Sekarang waktunya istirahat dulu. Kita fokus ikuti prosedur. Apa-apa yang menjadi kendala selama di sini, tolong sampaikan ke kami," ucapnya.

Ia juga menyampaikan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus mengawal kasus dugaan eksploitasi terhadap ABK asal Indonesia yang bekerja di kapal asing itu.

Seperti diketahui, dugaan eksploitasi terhadap WNI ABK Long Xing 629 diungkap pertama kali oleh media massa Korea Selatan. Para ABK mengaku dipekerjakan lebih dari 18 jam dalam sehari dengan gaji yang sangat minim.
 

Pewarta : Cherman
Editor : Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2024