Antara Kepri abadikan keelokan perbatasan dalam video

id Antara Kepri abadikan keelokan perbatasan dalam Video

Antara Kepri abadikan keelokan perbatasan dalam video

Kepala Biro Antara Kepri Evy R Syamsir (ANTARA/Nurjali/Dok Pribadi)

Batam (ANTARA) - Cuaca buruk, angin kencang, disertai gelombang laut yang tinggi tidak menyurutkan semangat tim LKBN Antara Biro Kepulauan Riau untuk mengabadikan keindahan Hutan Kuala Dangas dan Pulau Puncung, di wilayah perbatasan yang menghadap langsung ke Singapura.

"Kami ingin memperlihatkan keindahan Kepri, agar pariwisata di sini dapat kembali tumbuh dan bangkit," kata Kepala Biro LKBN Antara Kepri, Evy Ratnawati di Batam, Senin.

Evy dan timnya sengaja membuat video khusus peringatan HUT ke-84 LKBN Antara. Dan dalam lomba yang digelar kantor berita nasional itu, Biro Kepri meraih juara II. Ia menyampaikan, pengambilan gambar sengaja dilakukan di Hutan Kuala Dangas dan Pulau Puncung, karena pihaknya memang tengah mengembangkan pesisir Dangas sebagai destinasi wisata bersama masyarakat setempat.

Pihaknya membina masyarakat pesisir agar dapat memanfaatkan alam tempat tinggalnya sebagai sumber ekonomi kreatif, yang memberikan kesejahteraan.

"LKBN Antara Biro Kepri makin memperkokoh diri sebagai bagian dari masyarakat, dalam transformasi perusahaan. Peran yang dibawa tidak hanya sebagai penyedia informsi, tetapi juga jembatan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat," kata dia.

Dalam kesempatan itu, bercerita pengambilan gambar untuk video berdurasi satu menit itu menjadi tantangan tersendiri untuk timnya.

Saat tiba di lokasi, awan nampak gelap, menandakan hujan sudah mulai turun di sebelah barat. Gelombang air pun nampak tinggi, yang ditandai buih berwarna putih pada ombak yang bergulung.

Berdasarkan rencana, semestinya pengambilan gambar dilakukan di Pulau Puncung, yang jaraknya sekitar satu kilometer dari bibir Pantai Dangas. Namun, karena dirasa cuaca tidak memungkinkan, Evy memutuskan untuk merekam kegiatan di Hutan Kuala Dangas terlebih dulu.

"Warga setempat sudah melarang kita untuk berangkat. Tapi kita tunggu sampai kondisi membaik. Alhamdulillah, cuaca mulai tenang, kapal pun siap, kami berangkat ke Pulau Puncung," kata Evy.

Pelayaran ke Pulau Puncung menggunakan kapal kecil. Di tengah laut, gelombang tinggi, rasanya ketinggian air hanya beberapa sentimeter saja dari ujung tertinggi perahu.

Syukurlah, tim berhasil tiba di Pulau Puncung dengan selamat. Di atas pulau karang itu, langsung terlihat gedung-gedung menjulang di Negeri Singapura.

"Kami langsung melakukan pengambilan gambar," kata dia.

Namun, tim masih menemukan kendala berikutnya. Angin kencang dan pesawat tujuan Bandara Changi di Singapura yang lalu lalang menghalangi penerbangan drone.

"Pengambilan gambar menggunakan drone harus dilakukan dengan cepat, biar aman," kata dia.

Usai pengambilan gambar di Pulau Puncung, tim langsung bergegas kembali ke Pulau Batam. Kala itu, matahari mulai tenggelam, meninggalkan cahaya merah keemasan di langit.

Evy menyatakan bersyukur pengambilan gambar untuk video peringatan HUT LKBN Antara berjalan baik, meski menemui sejumlah tantangan.

"Alhamdulillah, membuahkan hasil. Kami meraih juara II," kata Evy.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE