Dua nelayan hilang kontak di perairan Bintan

id Nelayan hilang kontak,kepri

Dua nelayan hilang kontak di perairan Bintan

Personel SAR gelar operasi pencarian dua nelayan hilang kontak saat menjaring ikan di perairan antara Batu Putih dan Berakit Bintan, Kepri, Senin (9/5) malam. ANTARA/HO-Humas SAR Tanjungpinang.

"Identitas kedua nelayan hilang, yaitu Saifudin dan Rudolfus Roka. Sama-sama warga Sungai Kecil di Kabupaten Bintan," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Tanjungpinang Slamet Riyadi, Selasa.
Bintan (ANTARA) - Dua orang nelayan hilang kontak saat menjaring ikan menggunakan kapal kayu di perairan antara Pulau Batu Putih dan Berakit Bintan, Kepulauan Riau (Kepri).

"Identitas kedua nelayan hilang, yaitu Saifudin dan Rudolfus Roka. Sama-sama warga Sungai Kecil di Kabupaten Bintan," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Tanjungpinang Slamet Riyadi, Selasa.

Ia menyampaikan Kantor SAR Tanjungpinang menerima laporan kehilangan kedua nelayan tersebut dari Kepala Desa Sebong Lagoi Adi, Senin (9/5), sekitar pukul 21.00 WIB.

Baca juga:
Hadiri rapat kerja APPSI 2022 di Bali, Gubernur Kepri fokus pemulihan ekonomi
Penumpang kapal tujuan internasional di Kepri meningkat pada Maret 2022


Kronologis kejadian berawal ketika dua nelayan itu berangkat menjaring ikan di wilayah perairan Batu Putih sampai perairan Berakit, Minggu (8/5), sekitar pukul 16.00 WIB.

"Hingga saat ini keduanya belum kembali dan sudah diupayakan pencarian oleh keluarga dan masyarakat, tapi belum berhasil ditemukan," ujar Slamet.

Lanjutnya menyampaikan setelah menerima laporan tersebut, Tim Rescue Kantor SAR Tanjungpinang berjumlah enam personel langsung bergerak ke lokasi kejadian menggunakan Truck Personel dengan membawa 1 Sett Rubber Boat untuk melaksanakan giat operasi pencarian hari pertama, sekitar pukul 21.20 WIB.

Pencarian dua nelayan hilang kontak ini turut melibatkan unsur gabungan mulai dari Kantor SAR Tanjungpinang, Polres Bintan, TNI AL, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Tanggap Bencana (Tagana), Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI), dan masyarakat setempat.

Baca juga:
40,85 persen warga Kepri sudah divaksinasi booster
Wisman ke Kepri Maret 2022 meningkat jadi 1.363 kunjungan

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE