Natuna (ANTARA) - Warga Desa Tanjung Balau Kecamatan Serasan, Natuna, Kepulauan Riau mengeluhkan tidak tersedianya sinyal telekomunikasi karena Base Tranceiver Station (BTS) di daerah tersebut rusak.
"Sudah lama sinyal hilang, awalnya masih ada, dalam sehari kadang ada muncul 2 jam saja, pagi hari, nanti siang dan sore hilang, saat ini hilang total sekitar satu bulan ini," kata Syarifudin Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Tanjung Balau, Serasan, Natuna, Kepulauan Riau, di Ranai, Rabu.
Warga yang berada di perbatasan Indonesia - Malaysia Timur itu, mengatakan sinyal telah menjadi kebutuhan masyarakat dalam berbagai kegiatan.
"Segala urusan kami harus mencari cari sinyal di daerah lain, sementara ini segala urusan pekerjaan jadi terhambat," kata dia.
Hilangnya sinyal di daerah tersebut telah sering terjadi. Karena itu, ia berharap pemerintah segera menyelesaikannya.
Desa dengan jumlah penduduk 458 jiwa itu, mayoritas petani dan nelayan selama ini terbantu dengan adanya jaringan internet yang dibangun pemerintah pada 2010.
"Saat ini kegiatan warga telah ketergantungan dengan internet, mudah mudahan ada solusi, karena kondisi ini selalu berulang," kata dia.
Berita Terkait
Anggota Bawaslu Kepri dinonaktifkan akibat narkoba
Jumat, 26 April 2024 20:32 Wib
Pemprov Kepri gelar Festival Indera Sakti untuk tarik wisatawan
Jumat, 26 April 2024 19:14 Wib
Pemkot Batam tunjuk 11 SPBU dukung penerapan Fuel Card 5.0 untuk Pertalite
Jumat, 26 April 2024 16:31 Wib
Pemkab Natuna usulkan ranperda pembentukan dua kecamatan baru
Jumat, 26 April 2024 15:19 Wib
Pemkot Batam mulai buka pendaftaran Fuel Card untuk BBM Pertalite
Jumat, 26 April 2024 15:15 Wib
Pemkab Natuna temui pengusaha untuk atasi masalah
Jumat, 26 April 2024 14:57 Wib
DPRD Kepri saran pusat izinkan daerah kelola sisa bijih bauksit
Jumat, 26 April 2024 7:45 Wib
JCH Embarkasi Batam berangkat gunakan Saudi Airlines
Kamis, 25 April 2024 19:23 Wib
Komentar