Kasus BA.4 dan BA.5 COVID-19 belum masuk Kepri

id Satgas,kasus BA.4 dan BA.5 COVID 19,belum masuk,Kepri

Kasus BA.4 dan BA.5 COVID-19 belum masuk Kepri

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kepri Tjetjep Yudiana (Nikolas Panama)

Tanjungpinang (ANTARA) - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Provinsi Kepulauan Riau menyatakan sampai sekarang belum ada pasien yang terinfeksi subvarian Omicron BA.4 dan BA.5, meski di DKI Jakarta dan Pulau Jawa kasus tersebut meningkat.

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kepri Tjetjep Yudiana, di Tanjungpinang, Senin, mengatakan, rata-rata pasien tertular virus Omicron berdasarkan hasil penelitian Kemenkes.

"Dari hasil penelitian, BA.4 dan BA. 5 tidak berbahaya, lebih dari 90 persen pasien tidak bergejala dan cepat sembuh," kata mantan Kadis Kesehatan Kepri itu.

Secara umum, kata dia pasien yang tertular Omicron di Kepri juga tanpa gejala, dan cepat sembuh. Jumlah pasien yang bergejala ringan hanya sedikit.

"Kasus kematian akibat COVID-19 juga jarang terjadi," ujarnya.

Menurut dia, pemerintah dan masyarakat Kepri diuntungkan dengan kondisi tersebut. Hal itu disebabkan vaksinasi untuk dosis pertama sebanyak 1.768.580 orang atau 98,11 persen, dosis kedua 1.526.626 orang atau 84,69 persen, dan dosis ketiga 643.290 orang atau 46,84 persen.

"Vaksin itu hanya mujarab selama enam bulan sehingga memang kita yang memenuhi persyaratan untuk suntik vaksin dosis ketiga, harus segera suntik untuk meningkatkan kekebalan tubuh," ujarnya.

Tjetjep mengungkapkan kasus aktif di Kepri tinggal enam orang setelah muncul dua kasus baru di Tanjungpinang.

"Saat ini, ada satu kasus di Batam, empat kasus di Tanjungpinang dan satu kasus di Natuna," ucapnya.

Menurut dia, kasus COVID-19 potensial meningkat bila masyarakat tidak disiplin dalam menerapkan prokes saat beraktivitas di tempat keramaian.

"Mobilitas penduduk semakin tinggi, intensitas aktivitas masyarakat juga semakin tinggi sehingga kita harus waspada tanpa panik," imbaunya.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE