Pontianak (ANTARA) - Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kuching Sarawak mencatat sejak 2020 hingga saat ini, 49 warga negara Indonesia pindah kewarganegaraan menjadi warga Malaysia, salah satu alasannya karena pernikahan antara warga negara Indonesia dan Malaysia.
"Namun dari perpindahan kewarganegaraan itu bukan karena mereka tidak mencintai Indonesia akan tetapi lebih kepada mempermudah urusan keluarga seperti urusan pendidikan dan kesehatan selama tinggal di Sarawak ini,” kata Konsuler 2 KJRI Kuching, Lugeng saat dihubungi di Kuching, Sabtu.
Lugeng mengatakan, Konsuler 2 KJRI Kuching dalam hal perkawinan campuran antara WNI dan warga Sarawak Malaysia telah menyiapkan pelayanan pernikahan dan pencatatan pernikahan tersebut. Dan hal itu harus dilakukan secara benar serta harus mengikuti, peraturan yang berlaku di Malaysia.
"Jadi dalam pernikahan dan pencatatan perkawinan ini kita harus mengikuti prosedur yang benar yang telah diatur negara Malaysia Begitu juga dengan kelahiran juga harus dicatat, jika tidak dilakukan maka akan susah jadinya saat mereka mengurus paspor dan sebagainya,” kata Lugeng.
Menurut dia, adanya layanan tersebut di KJRI Kuching disambut baik oleh para WNI yang ingin menikah campur antarwarga negara. Namun karena terkendala jarak membuat mereka tinggal jauh dari Kantor KJRI Kuching sehingga agak kesulitan. Hal itu bisa diatasi dengan cara Konsuler 2 KJRI Kuching melakukannya dengan pelayanan jemput bola.
Komentar