Gubernur Ansar ingin Moon Run digelar di pusat kota Tanjungpinang

Tanjungpinang (ANTARA) - Gubernur Provinsi Kepulauan Riau  Ansar Ahmad menginginkan olahraga lari malam hari atau Moon Run  digelar di pusat ibukota Tanjungpinang.

Ansar menyebut Moon Run pertama kali digelar pada 2016 di kawasan wisata Lagoi di Kabupaten Bintan yang diikuti ribuan peserta dari dalam hingga luar negeri.

Agenda bertaraf internasional itu kemudian rutin dihelat setiap tahun oleh Bintan Resort yang menjadi  pengelola Lagoi, bekerja sama dengan Adventure Singapore, dan Firefly Connections.

Baca juga:
Vaksinasi dosis booster kedua di Kepri capai 6.844 orang

Imigrasi Batam menunda keberangkatan 598 WNI ke luar negeri

"Kami akan bertemu dengan pihak Bintan Resort untuk mendorong pelaksanaan Moon Run digeser ke Tanjungpinang," kata Ansar di Tanjungpinang, Selasa.

Ansar menilai Moon Run itu lebih cocok digelar di tengah kota agar   dapat disaksikan oleh warga dengan antusiastis.

Sementara di Lagoi, ajang ini hanya bisa disaksikan segelintir orang  karena lokasinya memang jauh dari pemukiman.

"Kalau Moon Run di Bintan, pelari hanya disapa pepohonan di sepanjang jalan. Berbeda dengan Tanjungpinang, karena warga akan berjejer di sepanjang jalan untuk menyaksikan para pelari dari garis start sampai finish," kata Ansar.

Ansar optimistis Moon Run akan berdampak positif terhadap perekonomian Bintan dan Tanjungpinang.

Baca juga: BP Batam bentuk Tim Tanggap Insiden Siber

BNPB minta 24 provindi waspada dampak cuaca ekstrem, termasuk Kepri

Di Bintan, acara ini bisa meningkatkan hunian hotel dan resort karena menarik wisatawan.

Sementara di Tanjungpinang, Moon Run  menjadi ajang promosi daerah sebagai kawasan multi wisata, mulai sejarah, religi, hingga budaya.

Kegiatan yang sama juga dapat meningkatkan usaha pedagang kaki lima di Kota Gurindam tersebut.

"Saya yakin kalau dikemas dengan baik, Moon Run ini akan mendorong kemajuan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di daerah kita," demikian Ansar.