BNPB minta 24 provindi waspada dampak cuaca ekstrem, termasuk Kepri

id bnpb, longsor ciamis, longsor cilacap, cuaca ekstrem

BNPB minta 24 provindi waspada dampak cuaca ekstrem, termasuk Kepri

Pembersihan material lumpur dan asesmen lapangan oleh BPBD Kabupaten Cilacap, TNI, Polri, BBWS Citanduy atas peristiwa tanah longsor di Desa Tambaksari, Kecamatan Wanareja, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Minggu (11/9/2022). (Antara/HO-BNPB)

Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta sejumlah provinsi mewaspadai dampak cuaca ekstrem hingga sepekan ke depan, termasuk Kepulauan Riau, demikian keterangan yang diterima di Jakarta, Senin.

Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muharidalam mengatakan cuaca ekstrem yang ditandai dengan peningkatan curah hujan, fenomena hujan sedang hingga lebat dan dapat disertai petir serta angin kencang diprakirakan masih akan melanda 24 provinsi di Indonesia, terhitung sejak Sabtu (10/9) hingga sepekan ke depan atau Jumat (16/9).

Ke-24 wilayah provinsi itu meliputi Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur.

Selain itu, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua.

"Menyikapi hal itu, BNPB mengimbau kepada masyarakat dan pemangku kebijakan di daerah setempat agar tetap waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan," ujar Abdul.

Sebagai antisipasi bencana angin kencang, upaya seperti monitoring kekuatan struktur baliho dan pemangkasan cabang dan ranting pohon-pohon besar di wilayah perkotaan hingga desa, pemantauan lereng perbukitan, pembersihan saluran drainase perkotaan agar dilakukan secara berkala.

Guna mengantisipasi potensi ancaman bencana hidrometeorologi basah lainnya, seperti banjir dan tanah longsor, BNPB mengimbau agar melakukan upaya seperti monitoring lereng perbukitan, susur sungai, pembersihan aliran sungai, kanal, saluran drainase permukiman, dan saluran irigasi secara berkala untuk meminimalisasi potensi bencana yang dapat dipicu oleh faktor cuaca dan kondisi tata ruang lingkungan.

"Apabila terjadi hujan dalam durasi lebih dari satu jam, masyarakat yang tinggal di bantaran sungai atau di lereng gunung maupun tebing agar mengungsi ke tempat yang lebih aman untuk sementara waktu," ujar Abdul.

Pastikan memperoleh perkembangan informasi terkait peringatan dini cuaca dari BMKG dan informasi mengenai penanggulangan bencana dari BNPB, BPBD, TNI, Polri dan lintas instansi lainnya.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BNPB minta waspada dampak kejadian cuaca ekstrem di sejumlah provinsi

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE