Melihat proses perakitan POCO F4 Series di Batam

id POCO F4 Series,PT Sat Nusapersada,perakitan hp

Melihat proses perakitan POCO F4 Series di Batam

Proses pengemasan POCO F4 Series oleh PT Sat Nusapersada, Batam, pada Senin (19/9/2022) (ANTARA/HO)

Ini adalah rangkaian komitmen kami kepada Indonesia untuk mematuhi peraturan pemerintah mengenai TKDN (tingkat komponen dalam negeri). Dan kalau dilihat, kami sudah lebih dari 30 persen TKDN-nya

Jakarta (ANTARA) - Di era transformasi digital, hampir seluruh kegiatan masyarakat dari berbagai kalangan, gender dan usia menjadi tak pernah lepas dari smartphone atau ponsel pintar. Merek-merek ponsel pintar terbaru pun banyak bermunculan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Salah satu ponsel yang kini banyak digandrungi adalah POCO. Produk-produk dari merek tersebut kerap menjadi pilihan, terutama bagi kaum milenial, Gen Z dan Alpha, yang membutuhkan ponsel untuk menunjang produktivitas hingga hiburan, termasuk gaming.

ANTARA berkesempatan melihat langsung proses perakitan ponsel pintar POCO di pabrik perakitan yang berlokasi di Batam, Kepulauan Riau, yakni PT. Sat Nusapersada.

Kunjungan ke pabrik perakitan didampingi oleh Head of Marketing POCO Indonesia Andi Renreng dan Manajer Produksi PT. Sat Nusapersada Simon. Adapun ponsel yang sedang dirakit pada saat kunjungan adalah POCO F4 Series.

"Ini adalah rangkaian komitmen kami kepada Indonesia untuk mematuhi peraturan pemerintah mengenai TKDN (tingkat komponen dalam negeri). Dan kalau dilihat, kami sudah lebih dari 30 persen TKDN-nya," kata Andi saat membuka kunjungan, Senin (19/9).

Sementara untuk nilai TKDN F4 GT, Simon menambahkan sudah lebih dari 36 persen. Dia pun menjelaskan bahwa dalam satu line perakitan POCO F4 akan ada 90 proses, sedangkan untuk POCO F4 GT ada 24 proses. Pasalnya untuk ponsel POCO F4 GT, tidak ada proses assembly seperti POCO F4.

"Jadi barang sudah ready dari China masuk ke Indonesia, kita buka kami pastikan barang dalam kondisi oke. Baru akan kami lanjutkan ke proses injeksi software, kemudian komplit sampai packaging," ujar Simon.

Perakitan POCO F4, dimulai dengan proses pre-assembly, di mana para pegawai memeriksa dan memastikan bahwa komponen-komponen dasar dan material yang diimpor memiliki kualitas yang baik.

Setelah dipastikan tak ada masalah dengan komponen dan material dasar, POCO F4 pun memasuki proses assembly atau perakitan. Pegawai mulai memasangkan antena, lalu kabel untuk koneksi jaringan 3G, 4G, maupun 5G. Kemudian pemasangan tiga kamera belakang, yakni kamera utama 64 MP, kamera ultrawide 8 MP, dan macro lens 2 MP.

Simon menjelaskan, setiap komponen yang dipasang secara manual oleh pegawai pada ponsel selalu dilakukan scan serial number untuk dimasukkan ke dalam database bahwa ponsel tersebut dirakit di Indonesia.

"Semua di-scan, di simpan dalam database, karena material yang dikirim itu khusus untuk Indonesia. Jika masuk customer service, dia tinggal scan barcode-nya langsung ketahuan produksinya dibuat di Indonesia," katanya.

Komponen-komponen yang telah dipasang itu kemudian diinspeksi oleh bantuan mesin. Tujuannya, untuk memastikan bahwa setiap komponen berada dalam posisi yang tepat.

"Kemudian, masuk ke proses testing power," jelas Simon.

Setelah semua proses tersebut, ponsel POCO F4 sudah bisa dihidupkan. Pegawai pun melakukan pengetesan untuk memastikan tak ada masalah dengan layar ponsel. Kemudian, ponsel juga diperiksa kebersihannya, Pegawai memastikan ponsel tidak kotor dan tidak berminyak sebelum dipasang back cover. Begitu juga pada kamera, pegawai melakukan inspeksi di sebuah bilik khusus untuk memastikan lensa kamera tidak berdebu.

Proses perakitan selesai. Ponsel POCO F4 kini memasuki proses testing atau pengecekan. Pengecekan pertama yang dilakukan adalah terkait konektivitas, mulai dari 3G, 4G, dan 5G, hingga WiFi.

Selanjutnya, layar ponsel akan kembali dicek. Jika sebelumnya layar dicek oleh mata manusia, kini yang melakukan pengecekan adalah mesin. Kemudian, auto-brightness layar ponsel juga ikut dicek untuk memastikan fitur tersebut dapat berfungsi dengan baik.

Proses pengecekan kamera POCO F4 Series oleh karyawan PT Sat Nusapersada, Batam, pada Senin (19/9/2022) (ANTARA/Suci Nurhaliza)

Kemudian, ada proses aging di mana ponsel akan di-charge selama delapan jam dalam keadaan menyala dan membuka berbagai macam aplikasi, mulai dari kamera, video, hingga musik.

"Ini untuk memastikan handphone tidak mati, berarti bisa dipakai berbagai user. Karena ada user yang dia mau tidur, dia nge-charge handphone-nya dari malam sampai pagi. Di sinilah testing-nya untuk memastikan handphone tidak over atau meledak," ujar Simon.

 



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Begini proses perakitan POCO F4 Series di Batam

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE