"Enola Holmes 2" membawa pesan perjuangan, cinta, dan kesetaraan

id Enola holmes 2,Netflix,Enola holmes,Resensi film

"Enola Holmes 2" membawa pesan perjuangan, cinta, dan kesetaraan

Film "Enola Holmes 2" (ANTARA/Netflix)

Dibintangi oleh Millie Bobby Brown, “Enola Holmes 2” membawa pesan soal perjuangan dan kesetaraan perempuan, melalui adegan-adegan heroik tapi menyenangkan untuk ditonton.

"Enola Holmes 2" menceritakan tentang perjalanan Enola (Millie Bobby Brown) yang mulai hidup mandiri di London setelah menyelesaikan kasus pertamanya. Dia mendirikan sebuah kantor detektif swasta untuk membuktikan bahwa dirinya bisa lepas dari bayang-bayang besar nama Sherlock Holmes (Henry Cavill) atau sang kakak.

Namun, kenyataan tak seindah angan. Enola kerap dipandang sebelah mata lantaran pada saat itu tahun 1888, pekerjaan detektif hanya untuk laki-laki. Setiap tamu yang datang untuk meminta bantuan, akhirnya mundur karena mendapati bahwa Enola adalah seorang perempuan.


 
Film "Enola Holmes 2" (ANTARA/Netflix)


Putus asa, Enola pun berencana untuk menutup kantornya. Saat mulai membereskan sisa-sisa barang di kantor, seorang gadis kecil bernama Bessie Chapman (Seranna Su-Ling Bliss) datang untuk meminta bantuan kepada Enola.

Dia bercerita bahwa sang kakak hilang dalam waktu satu malam tanpa meninggalkan jejak. Enola yang awalnya tak begitu tertarik, akhirnya membantu Bessie memecahkan misteri tersebut.

Sadar Sherlock masih terus mengawasi gerak-geriknya, Enola menyembunyikan kasus baru tersebut dari sang kakak agar tidak diambil alih. Dia yakin apa yang sedang ditanganinya sekarang merupakan sebuah kasus besar.

Di sisi lain, Sherlock juga tengah menangani kasus yang sangat besar. Dia enggan membagi informasi tersebut kepada Enola karena takut adiknya meminta untuk dilibatkan.




Isu perjuangan dan kesetaraan

Masih disutradarai oleh Harry Bradbeer, film ini banyak membicarakan soal perjuangan dan kesetaraan para perempuan hingga hak pekerja di era 1800-an.

Dalam "Enola Holmes 2", para penonton akan diajak melihat bagaimana realita kehidupan masyarakat London yang masih kental budaya patriarkinya. Para wanita hanya dianggap sebelah mana dalam pekerjaan apa pun, meski memiliki kemampuan yang setara atau lebih maju dari kaum pria.

Para wanita yang berani mengeluarkan pendapat atau melawan peraturan yang dibuat oleh atasan, dalam hal ini laki-laki, akan mendapat hukuman.

Bradbeer menggambarkan perjuangan kaum perempuan untuk meraih kesetaraan melalui adegan-adegan perlawanan buruh di pabrik korek api, gerakan kaum akar rumput yang dipimpin oleh Eudoria (Helena Bonham Carter) atau ibu Enola serta keberanian Enola sendiri dalam mendobrak norma-norma yang ada.

 

Hubungan unik kakak dan adik

Jika membicarakan Enola tentu tidak lepas dari nama sang kakak, Sherlock Holmes yang sangat terkenal. Hubungan benci tapi cinta antara Sherlock dan Enola pun menjadi hiburan tersendiri bagi penonton.

Pada "Enola Holmes 1", sikap dan karakter Sherlock terhadap adiknya tidak terlalu ditonjolkan. Namun, pada seri kali ini ikatan darah antara keduanya makin terlihat jelas.

Enola secara terang-terangan menolak bantuan dari Sherlock, karena dia yakin dengan namanya sendiri bisa menjadi detektif perempuan yang hebat. Tapi di sisi lain, dia juga penasaran dengan apa yang sedang dikerjakan oleh kakaknya dan berharap bisa dilibatkan untuk memecahkan kasus.









Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: "Enola Holmes 2": Perjuangan, cinta, dan kesetaraan

Keterangan : Isi dan maksud tulisan sepenuhnya tanggung jawab penulis, bukan tanggung jawab redaksi

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE