Natuna (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Natuna Provinsi Kepulauan Riau dan Badan Pusat Statistik (BPS) Natuna melakukan sinkronisasi data statistik untuk membuat "bank data" melalui Focus Group Discussion (FGD) Indeks Pembangunan Statistik (IPS) di daerah tersebut.
"Kesempatan ini untuk berbagi data bersama tim dari BPS sehingga ke depan kita mempunyai satu konsep satu data yang ada di Natuna," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Natuna, Boy Wijanarko saat Focus Group Discussion (FGD) Sosialisasi Indeks Pembangunan Statistik (IPS) Kabupaten Natuna di Ranai, Natuna, Selasa.
Ia berharap setelah kegiatan tersebut dilakukan maka tidak ada lagi data Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dengan data BPS yang tidak sama, agar pemerintah daerah tidak salah dalam mengambil kebijakan.
Selanjutnya, Ia megatakan setiap OPD tentu menghasilkan data, dimana data tersebut dibutuhkan dalam perencanaan dan pelaksanaan berbagai program kegiatan.
"Tidak mungkin program dapat berjalan tanpa menggunakan data," ujarnya.
Ia mencontohkan, misalnya pemerintah daerah dalam membuat program kebijakan untuk menurunkan angka pengangguran Kabupaten Natuna tentu merujuk pada data.
"Setelah menjalankan program kebijakan tersebut, kita juga dapat mengukur hasil evaluasinya seperti apa," katanya.
Ia mengatakan ini merupakan upaya dan usaha bersama pemerintah dalam melakukan perubahan sistem kerja menjadi lebih baik.
Selain itu, Ia mengatakan kegiatan itu akan menghasilkan keseragaman data dan mendokumentasikan data-data yang dimiliki serta memanfaatkan portal dalam mempermudah pemerintah daerah merumuskan kebijakan.
Ia juga berharap dengan adanya kegiatan tersebut dapat saling memperkuat sinergis bersama BPS dalam memperoleh data yang lebih "valid" sehingga data-data itu bisa digunakan untuk kepentingan bersama.
"Serta mewujudkan visi pemerintah sebagai Indonesia satu data," ujarnya.
Sementara, Kepala BPS Natuna, Wahyu Dwi Sugianto menyampaikan penyelenggaraan Kegiatan FGD Sosialisasi Indeks Pembangunan Statistik Kabupaten Natuna dilaksanakan satu hari penuh dengan pembiayaan dibebankan pada DIPA BPS Kabupetan Natuna.
"Jumlah peserta yang menghadiri FGO Sosialisasi Indeks Pembangunan Statistik Kabupaten Natuna adalah sebanyak 66 peserta dengan rincian 50 peserta eksternal, 27 OPD Pemerintah Kabupaten Natuna dan 16 peserta organik BPS terdiri dari Tim Gugus Evaluasi Statistik Sektoral dan Tim Gugus Pembinaan Statistik Sektoral," kata Wahyu Dwi Sugianto.
Ia pun menjelaskan materi FGD disampaikan oleh dua orang pemateri dari BPS Kabupaten Natuna yang meliputi materi Indeks Pembangunan dan Metadata Sektoral.
"Peserta yang mengikuti FGD ini mendapatkan "mengazines" materi, e-sertifikat, dan dokumentasi kegiatan yang dapat diunduh pada tautan s.bps go.id/IPS2103 ," kata Wahyu Dwi Sugianto.
Berita Terkait
BMKG imbau masyarakat pesisir Kepri waspadai fenomena banjir rob
Jumat, 13 Desember 2024 8:48 Wib
BMKG prakirakan cuaca Kepri hari ini berawan
Jumat, 13 Desember 2024 5:56 Wib
Penerimaan pajak daerah di Batam capai Rp1,3 triliun
Kamis, 12 Desember 2024 18:17 Wib
Kejati Kepri tangani 10 dugaan perkara korupsi sepanjang 2024
Kamis, 12 Desember 2024 17:22 Wib
Penerimaan retribusi parkir Kota Batam capai Rp9,6 miliar
Kamis, 12 Desember 2024 16:43 Wib
Pemprov Kepri tetapkan upah minimum sektoral 2025, ini besarannya
Kamis, 12 Desember 2024 16:08 Wib
Pemkot Batam optimis jadi percontohan upaya penanganan stunting
Kamis, 12 Desember 2024 15:38 Wib
Gratis PBB di Batam berlaku untuk objek pajak di bawah Rp120 juta
Kamis, 12 Desember 2024 15:26 Wib
Komentar