Jakarta
(ANTARA News) - Para ilmuwan telah menemukan sebuah hormon yang
diproduksi oleh tubuh dan mungkin merupakan kunci dari rahasia panjang
umur. Uniknya, semakin kaya raya, semakin banyak zat itu dalam tubuh.
Dalam
sebuah penelitian yang melibatkan ribuan orang berumur 50 tahun ke
atas, para peneliti menemukan sebuah zat yang disebut DHEAS. Hormon
itu bisa memperpanjang umur dan berdasarkan penelitian itu, DHEAS
dalam jumlah yang lebih banyak ada pada mereka yang hidup makmur.
Para
peneliti, seperti dikutip Daily Mail, menganjurkan agar di masa depan
jumlah hormon itu bisa diperbanyak dalam tubuh lewat tablet atau
suntikan.
Profesor Sir Michael Marmot yang memimpin penelitian
itu mengatakan bahwa jumlah hormon itu bisa ditingkatkan jika hidup
lebih memuaskan.
Tingginya tingkat hormon itu berhubungan
dengan jumlah latihan fisik yang lebih banyak dan hidup aktif dengan
banyak hiburan, kesenangan, keluarga, dan sahabat. Semua relatif bisa
didapat jika Anda cukup makmur.
Hormon itu disekresi oleh
kelenjar adrenalin yang terletak di atas ginjal. Produksi hormon itu
sangat tinggi pada masa kecil dan masa muda sebelum secara teratur
menurun ketika memasuki masa tua. Pada usia 80 tahun produksi hormon
itu hanya 10 persen dari puncaknya ketika usia remaja.
Tingkat
DHEAS dalam tubuh berhubungan dengan ingatan yang kuat dan kemampuan
untuk mengatasi beban mental, terutama pada laki-laki.
Para
peneliti juga menemukan meningkatnya hormon kedua, faktor pertumbuhan
serupa insulin I (IGF-I), pada mereka dengan kondisi fisik yang lebih
baik.
Dua hormon itu membantu mengontrol reaksi untuk mengatur
berbagai proses dalam tubuh seperti pencernaan, sistem kekebalan,
suasana hati, dan penggunaan energi.
Para ilmuwan itu mengungkapkan terlalu cepat untuk mengatakan tingginya hormon DHEAS berhubungan dengan kekayaan.
Sir
MIchael percaya manfaat dari kekayaan seperti pola makan, kendali yang
baik atas kesehatan, kurangnya stress, seringnya melancong, berolah
raga, dan kesenangan lainnya akan meningkatkan jumlah DHEAS dalam
tubuh,
Ia menekankan meningkatkan jumlah hormon itu tidak semudah menelan pil.
"Hemat
saya, ini adalah masalah yang lebih besar dan termasuk di dalamnya
pilihan-pilihan yang disediakan oleh kemakmuran," kata Sir Michael.
Tingkat
hormon itu dihitung dengan menganalisis contoh darah lebih dari 1000
sukarelawan yang berusia di atas 50 tahun. Para relawan itu telah
dipantau sejak tahun 2004.
"Kami menemukan campuran sosial
yang jelas dalam beberapa indikator kesehatan yakni orang yang kurang
makmur lebih cenderung menderita obesitas, tingkat latihan fisik yang
rendah, tingginya konsumsi rokok, rendahnya konsumsi buah, dam
cenderung lebih banyak menderita hipertensi dan diabetes,"lanjut Sir
Michael.
"Penemuan baru akan hormon DHEAS yang bisa
meningkatkan harapan hidup itu juga diikuti oleh unsur sosial seperti,
rendahnya tingkat kemakmuran berarti rendahnya tingkat hormon DHEAS,"
papar Sir Michael lagi.
"Saya yakin ini pertama kalinya hubungan ini diidentifikasi," paparnya melanjutkan.
Studi
yang sama sebelumnya menunjukkan hubungan antara kemiskinan dan peluang
obesitas, besarnya lingkar pinggang, serta ukuran lain kualitas
kesehatan yang rendah.
Penelitian itu dilakukan oleh University College London for the English Longitudinal Study of Ageing.
(Ber/A038/Btm1)
Berita Terkait
ASDP Telaga Punggur Batam buka pemesanan tiket daring antisipasi antrean panjang
Sabtu, 23 Maret 2024 15:39 Wib
Kapal nelayan di Natuna tenggelam akibat dihantam gelombang
Sabtu, 17 Februari 2024 11:54 Wib
Anies yakin pengalaman panjang Muhaimin jadi amunisi untuk debat
Jumat, 22 Desember 2023 7:03 Wib
WhatsApp tambahkan fungsi kode rahasia dalam fitur "Chat Lock"
Jumat, 1 Desember 2023 10:14 Wib
Riau antisipasi banjir dampak pembukaan pintu pelimpah PLTA Koto Panjang
Jumat, 24 November 2023 17:17 Wib
Hamas: Pasukan siap hadapi perang jangka panjang dengan Israel
Jumat, 17 November 2023 10:35 Wib
Jalur utama Cianjur menuju Bandung terputus sementara akibat pohon tumbang
Jumat, 10 November 2023 20:43 Wib
Jusuf Kalla: Diniyyah Puteri Padang Panjang lahirkan ribuan perempuan hebat
Sabtu, 4 November 2023 12:39 Wib
Komentar