Lantamal IV Latih Penerbang Bertahan di Laut
Tanjungpinang (ANTARA News) - Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut IV/Tanjungpinang, Kepulauan Riau, pada 25-29 Oktober 2010 melatih prajurit penerbang bertahan hidup di laut dan hutan.
"Latihan 'sea and jungle survival' ditujukan untuk mencetak prajurit yang andal dan profesional dalam menjalankan tugas," kata Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) IV/Tanjungpinang, Laksamana Pertama TNI Djoko Teguh Wahojo usai penutupan latihan di Tanjungpinang, Jumat, 29 Oktober 2010.
Djoko mengatakan, prajurit yang dilatih tersebut berada di bawah kesatuan penerbang TNI AL untuk mengasah kemampuan prajurit jika sewaktu-waktu dibutuhkan.
"Bukan hanya kemampuan bertahan hidup di laut bagi prajurit TNI AL, tetapi juga kemampuan bertahan hidup di hutan," katanya.
Selain latihan bertahan hidup, juga dilaksanakan latihan penyelamatan atau evakuasi prajurit yang sudah bertahan hidup danl menunggu tim penyelamat datang.
"Kami membuat skenario pesawat TNI AL ditembak jatuh musuh di darat dan laut, pilot yang berhasil selamat berupaya bertahan hidup di darat dan laut sambil menunggu tim penolong atau evakuasi datang," katanya.
Djoko menambahkan, latihan berjalan lancar tanpa ada kesalahan sehingga prajurit berhasil melalui rintangan.
"Selain prajurit TNI AL, kami juga melibatkan instansi dari pemerintah seperti Satpol PP," katanya.
Dalam latihan penyelamatan di perairan Tanjungpinang, TNI AL mengerahkan satu kapal pengintai dan satu helikopter yang berusaha menyelamatkan korban dengan menurunkan tali penyelamat.
Kemampuan prajurit tersebut mendapat sambutan yang luar biasa dari masyarakat yang ikut menyaksikan simulasi itu.
"Latihan ini juga bisa diterapkan dalam memberikan pertolongan terhadap korban kapal tenggelam saat terjadi kecelakaan," ujar Djoko. (ANT-029/Btm1)
"Latihan 'sea and jungle survival' ditujukan untuk mencetak prajurit yang andal dan profesional dalam menjalankan tugas," kata Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) IV/Tanjungpinang, Laksamana Pertama TNI Djoko Teguh Wahojo usai penutupan latihan di Tanjungpinang, Jumat, 29 Oktober 2010.
Djoko mengatakan, prajurit yang dilatih tersebut berada di bawah kesatuan penerbang TNI AL untuk mengasah kemampuan prajurit jika sewaktu-waktu dibutuhkan.
"Bukan hanya kemampuan bertahan hidup di laut bagi prajurit TNI AL, tetapi juga kemampuan bertahan hidup di hutan," katanya.
Selain latihan bertahan hidup, juga dilaksanakan latihan penyelamatan atau evakuasi prajurit yang sudah bertahan hidup danl menunggu tim penyelamat datang.
"Kami membuat skenario pesawat TNI AL ditembak jatuh musuh di darat dan laut, pilot yang berhasil selamat berupaya bertahan hidup di darat dan laut sambil menunggu tim penolong atau evakuasi datang," katanya.
Djoko menambahkan, latihan berjalan lancar tanpa ada kesalahan sehingga prajurit berhasil melalui rintangan.
"Selain prajurit TNI AL, kami juga melibatkan instansi dari pemerintah seperti Satpol PP," katanya.
Dalam latihan penyelamatan di perairan Tanjungpinang, TNI AL mengerahkan satu kapal pengintai dan satu helikopter yang berusaha menyelamatkan korban dengan menurunkan tali penyelamat.
Kemampuan prajurit tersebut mendapat sambutan yang luar biasa dari masyarakat yang ikut menyaksikan simulasi itu.
"Latihan ini juga bisa diterapkan dalam memberikan pertolongan terhadap korban kapal tenggelam saat terjadi kecelakaan," ujar Djoko. (ANT-029/Btm1)
Komentar