Batam (ANTARA) - Pemerintah Kota Batam, Kepulauan Riau, optimis penggunaan Fuel Card 3.0 sebagai alat pengendali dalam pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi dapat mencegah penimbunan solar.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Batam, Gustian Riau di Batam, Jumat (17/2/2023), mengatakan hingga kini sebanyak 7.000 pemilik kendaraan telah mengajukan proses pembuatan Fuel Card 3.0 secara daring.
"Saya yakin begitu Fuel Card dibuat, tidak ada celah lagi karena di situ ada chip, hologram dan pakai pin. Kalau pakai pin, semua bisa terkontrol. Dari jumlah pengajuan, sekarang sudah ada 7.000 dari 6.500 pada tahun lalu yang punya kartu kuning Brizzi," kata Gustian.
Ia menyampaikan penggunaan Fuel Card 3.0 akan mulai berjalan secara maksimal pada 20 Februari 2023 sehingga penggunaan kartu Brizzi untuk membeli BBM solar tidak dapat digunakan lagi.
Dengan begitu ia mengimbau kepada masyarakat Kota Batam yang merupakan konsumen BBM solar bersubsidi untuk segera melakukan pengajuan secara daring sebelum waktu yang ditetapkan habis.
Kata Gustian, perpanjangan waktu tersebut dilakukan karena masih banyak armada yang belum mengganti kartu pengendali.
"Sudah empat kali perpanjangan waktu, mulai dari 16 Desember 2022, 10 Januari 2023, 20 Januari 2023 dan terakhir 20 Februari 2023. Dari data terakhir pengajuan terakhir sudah mencapai 7.200 orang," ujar dia.
"Yang lama tidak bisa dipakai lagi. Saran saya bagi masyarakat yang menggunakan solar yang belum punya kartu Fuel Card segera diurus. Terus kami juga wajibkan mereka bukan hanya daftar di sistem, tapi juga cek fisik untuk kendaraan mereka," kata Gustian.*
Komentar