Batam (ANTARA) - Unit Pelaksana Teknis (UPT) Museum Batam Raja Ali Haji, Kota Batam, Kepulauan Riau memperkenalkan permainan tradisional Melayu melalui guru-guru sekolah di tingkat SMP-SMA, penggiat budaya, dan pengrajin kriya.
Kepala UPT Museum Batam Raja Ali Haji Senny Thirtywani mengatakan hal tersebut sebagai upaya untuk mengangkat kearifan lokal masyarakat Melayu, karena di museum tersebut mempunyai khazanah permainan tradisional Melayu terdiri dari perahu Jong, Gasing, kaki bajang, meriam buluh, dan sebagainya.
"Untuk mengangkat kearifan lokal dan permainan tradisional ini juga bagus untuk perkembangan anak-anak," kata Senny dalam keterangan yang diterima di Batam, Selasa.
Dalam seminar itu juga akan menghadirkan narasumber yang mahir di bidangnya yaitu pengrajin dan pemain perahu jong serta pemain gasing.
"Peserta nantinya bisa praktek memainkan permainan tradisional Melayu ini," ujar dia.
Ia menyampaikan Museum Batam Raja Ali Haji terus melakukan mengembangkan dan promosi dengan mengelar kembali kegiatan Museum Batam Raja Ali Haji Ke Sekolah pada tahun ini.
Kunjungan tersebut akan dilaksanakan di tiga sekolah di Batam, yaitu Hang Nadim Malay School, SMP Negeri 41 Lubuk Baja, dan SMP Kartini I Sekupang.
"Bulan depan sama juga, museum akan ke sekolah lagi. Museum Batam Raja Ali Haji akan terus melakukan promosi museum ke sekolah supaya museum lebih dekat dengan hati masyarakat," kata Senny.
Menurut dia, museum sebagai tempat belajar selain di dalam kelas karena banyak yang bisa dipelajari mulai dari melihat koleksi, dan mendapat informasi dari pemandu museum.
Kata dia, Museum Batam Raja Ali Haji menampilkan peradaban Batam mulai dari kerajaan Riau Lingga hingga infrastruktur Batam.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam Ardiwinata mengatakan kegiatan ini sesuai Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2018 tentang Pemajuan Kebudayaan Melayu karena Kota Batam memiliki banyak tradisi budaya yang menarik untuk diketahui.
Dengan begitu Ardi mengajak masyarakat Kota Batam ikut melestarikan budaya Melayu yang ada di daerah setempat.
"Seminar ini sebagai pedoman bertindak bagaimana tindakan kita mencegah hilangnya kebudayaan Melayu," kata dia.
Berita Terkait
Pemprov Kepri salurkan bantuan puluhan miliar untuk Anambas
Senin, 6 Mei 2024 7:18 Wib
Polres Kepulauan Anambas Kepri laksanakan patroli KRYD
Minggu, 5 Mei 2024 15:09 Wib
DP3AP2KB Natuna sosialisasikan bahaya dari seks bebas ke Desa Pengadah
Minggu, 5 Mei 2024 13:53 Wib
Ditjen PSDKP tangkap 2 kapal ikan Vietnam di Laut Natuna-Kepri
Minggu, 5 Mei 2024 8:16 Wib
BKKBN Kepri harap pemilihan duta genre lahirkan agen perubahan
Minggu, 5 Mei 2024 6:55 Wib
KPU perbaiki hasil perolehan suara caleg DPRD Kepri Dapil VII
Sabtu, 4 Mei 2024 16:24 Wib
Pemkot Batam: Rembuk stunting percepat penurunan prevalensi
Sabtu, 4 Mei 2024 16:09 Wib
KPU Kepri sebut dua partai politik bisa usung calon gubernur tanpa koalisi
Sabtu, 4 Mei 2024 16:00 Wib
Komentar