Padang (ANTARA) - Wali Kota Padang, Sumatera Barat, Hendri Septa menyatakan banjir yang merendam sejumlah daerah di kota setempat terjadi akibat curah hujan yang tinggi sejak Kamis (13/7) malam hingga Jumat serta air laut pasang.
"Ini fenomena alam dan pernah terjadi pada tahun lalu, di saat hujan deras air menuju laut dan ternyata disambut pasang laut yang tinggi sehingga air kembali ke daratan," kata dia di Padang, Jumat.
Menurut dia, hingga saat ini akibat cuaca ekstrem yakni hujan deras dan angin kencang menyebabkan banjir terjadi di 35 lokasi di kota setempat.
Longsor juga terjadi di delapan tlokasi serta terjadi pohon tumbang di tujuh titik.
Baca juga: Banjir merata terjadi di Kota Padang
"Kami sudah bergerak cepat melakukan evakuasi dan membantu masyarakat. Hari ini kita buat dapur umum di lokasi penampungan sementara dan juga menyalurkan bantuan yang dibutuhkan seperti makanan, tempat tinggal sementara dan lainnya," kata dia.
Ia menyebutkan di setiap kecamatan itu ada 100 hingga 200 unit rumah yang masuk air banjir dan kondisi ini memang di luar kendali karena tinggi pasang laut mencapai 1,2 meter.
"Kita masih menunggu laporan dari camat dan jika memang butuh tanggap darurat tentu akan kita lakukan," kata dia.
Hendri Septa berencana mengajukan pembelian alat penghisap air yang dapat menyalurkan air dengan cepat ke laut kepada BNPB.
Baca juga: Longsor di Padang, BPBD evakuasi jenazah di pekuburan
"Saya rasa ini menjadi solusi cepat selain perbaikan sistem drainase kota yang tetap kita jalankan secara berkelanjutan," kata dia.
Sementara itu, PT Semen Padang yang merupakan anak perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menurunkan belasan relawan yang tergabung dalam tim reaksi cepat (TRC) untuk membantu dan mengevakuasi masyarakat khususnya korban banjir yang terjadi di daerah itu.
"Relawan TRC Semen Padang kami tugaskan untuk membantu korban banjir di kawasan Tunggul Hitam dan Jondul Rawang serta beberapa titik lainnya di Kota Padang," kata Kepala Unit Humas dan Kesekretariatan PT Semen Padang Nur Anita Rahmawati di Padang, Jumat.
Anita mengatakan, respons cepat dari perusahaan semen pertama di Indonesia dan Asia Tenggara tersebut merupakan bagian dari bentuk kepedulian terhadap masyarakat yang terdampak akibat bencana alam.
Baca juga: Dua warga tewas tertimbun longsor di Sumbar
"Informasi yang kami dapat Tunggul Hitam dan Jondul Rawang merupakan daerah yang terdampak banjir cukup parah, sehingga tim difokuskan ke dua titik tersebut," kata dia.
Ia mengatakan, bantuan dan evakuasi korban banjir sudah dilakukan TRC Semen Padang sejak Kamis malam (13/7). Namun, tingginya intensitas curah hujan hingga Jumat pagi, aksi kemanusiaan itu terus dilanjutkan.
"Mereka (TRC) ke lapangan sejak Kamis malam untuk membantu mengevakuasi para korban bencana banjir.
Untuk memudahkan evakuasi warga, ia berpesan agar tim relawan TRC Semen Padang terus berkoordinasi dengan personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang yang juga menjalankan tugasnya.
Pedagang di Bukittinggi Sumbar ditembak perampok
Mahasiswa Unand Sumbar raih medali perunggu Japan Design Idea Invention Expo
Padang jadi kota terbaik di Indonesia untuk nikmati hari tua
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Wako : Banjir terjadi akibat curah hujan tinggi dan air laut pasang
Komentar