Batam (ANTARA) - Pemerintah Kota Batam, Kepulauan Riau meningkatkan kapasitas dan pemahaman aparatur sipil negara (ASN) dan guru mengenai literasi pasar modal.
Sekretaris Daerah Kota Batam Jefridin Hamid di Batam, Rabu, mengatakan upaya tersebut berawal dari maraknya kasus investasi bodong, investasi ilegal, dan mudahnya pengajuan pinjaman secara daring yang terjadi di tengah masyarakat, terutama di daerah itu.
Menurut dia, saat ini pasar modal telah menjadi pilihan banyak masyarakat Kota Batam untuk berinvestasi.
"Semangat investasi masyarakat ini, mesti menjadi perhatian berbagai pemangku kebijakan, termasuk pemerintah bersama Bursa Efek Indonesia (BEI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), aparat penegak hukum, dan seluruh elemen masyarakat," ujar dia.
Ia berharap, BEI serta OJK dapat lebih berpihak kepada masyarakat, terutama dalam menangani investasi bodong dan pinjaman daring yang menyebabkan masyarakat hidup pada pola konsumtif serta pengelolaan keuangan yang tidak sehat.
"Kepada narasumber diharap dapat membagikan ilmunya mengenai investasi saham, dan memberikan edukasi terkait literasi pasar modal, dan untuk OPD serta peserta yang hadir, semoga mendapat pemahaman dan dapat mengimplementasikan di kemudian hari," kata Jefridin.
Kepala OJK Kepri Rony Ukurta Barus menyampaikan kegiatan edukasi dan literasi diikuti 500 peserta dari ASN dan guru di lingkungan Pemerintah Kota Batam.
“Pada hari ini diikuti oleh 150 ASN dan giat selanjutnya akan diikuti para guru. Ini menjadi momen penting karena guru dan ASN mendapat peningkatan investasi produk dan layanan di sektor pasar modal,” ujar dia.
Komentar