Jakarta (ANTARA) - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat hari Selasa (24/10) pagi telah terjadi dua kali letusan yang keluar dari kawah Gunung Ili Lewotolok di Nusa Tenggara Timur.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Ili Lewotolok Stanislaus Ara Kian mengatakan letusan pertama terjadi pukul 05.08 WITA dan berselang sembilan menit kemudian kembali terjadi letusan kedua pada pukul 05.17 WITA dengan luncuran abu vulkanik mengarah ke barat dan barat laut.
"Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah atau aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Ili Lewotolok agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan," kata dia dalam laporan yang diterima di Jakarta, Selasa.
Letusan pertama meluncurkan kolom abu dengan tinggi sekitar 500 meter mengarah ke barat dan barat laut. Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah barat dan barat laut.
Letusan tersebut terekam melalui alat seismograf dengan amplitudo maksimum 30,6 milimeter dan durasi 44 detik.
Erupsi kedua melontarkan abu vulkanik berwarna kelabu dengan tinggi sekitar 600 meter mengarah ke barat. Erupsi itu terekam melalui seismograf dengan amplitudo maksimum 25,6 milimeter dan durasi 42 detik.
"Ancaman bahaya erupsi masih jauh dari lokasi pemukiman," kata Stanislaus.
Sejak 1 Januari hingga 24 Oktober 2023, Gunung Ili Lewotolok adalah gunung api paling sering erupsi dengan 77 kali jumlah letusan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Gunung Ili Lewotolok-NTT meletus
Komentar