PBB tegaskan 'tidak ada tempat aman di Gaza'

id OCHA,Gaza,tempat aman,Palestina,Israel, pbb

PBB tegaskan 'tidak ada tempat aman di Gaza'

Seorang wanita menggendong seorang gadis bereaksi setelah serangan udara Israel menghantam lingkungan Ridwan di Kota Gaza, Gaza pada 23 Oktober 2023. (ANTARA/Ali Jadallah / Anadolu/pri.)

Jenewa (ANTARA) - Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) pada Sabtu (11/11) mengungkapkan, “tidak ada tempat aman” di Kota Gaza. Pihaknya juga menyerukan perlindungan bagi warga sipil dan infrastruktur sipil.

“Tidak ada tempat aman, bahkan rumah sakit dan sekolah juga tidak aman,” tulis OCHA di X.

“Warga sipil dan fasilitas sipil harus selalu dilindungi. Infrastruktur dan layanan penting di Gaza mengalami kerusakan yang signifikan, sehingga mempengaruhi kemampuan masyarakat untuk menjaga martabat mereka,” kata dia.

OCHA menekankan bahwa 279 sekolah dan 135 fasilitas kesehatan, di mana banyak orang berlindung, terkena imbas dan rusak.

Dalam unggahan terpisah, kepala bantuan PBB menegaskan bahwa "tidak ada pembenaran atas tindakan perang di fasilitas layanan kesehatan, yang membuat fasilitas tersebut tidak memiliki aliran listrik, makanan dan air, serta penembakan terhadap pasien dan warga sipil yang berupaya menyelamatkan diri."

“Ini tidak masuk akal, pantas dihukum dan harus dihentikan,” kata Martin Griffiths di X.

“Rumah sakit harus menjadi tempat yang lebih aman dan mereka yang membutuhkan itu harus yakin bahwa rumah sakit adalah tempat berlindung dan bukan tempat perang,” katanya.

Israel terus melancarkan serangan udara dan darat di Jalur Gaza, termasuk rumah sakit, tempat tinggal dan tempat ibadah, sejak kelompok perlawanan Palestina Hamas meluncurkan serangan lintas batas pada 7 Oktober.

Sementara itu, dalam pemberitaan sebelumnya disebutkan, Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina pada Sabtu (11/11) mengatakan bayi-bayi di Rumah Sakit Al-Quds di Gaza mengalami dehidrasi di tengah gempuran Israel terhadap rumah sakit.

“Bayi-bayi di Rumah Sakit Al-Quds menderita dehidrasi akibat kekurangan ASI,” demikian pernyataan organisasi HAM itu di X.

Disebutkan pula bahwa staf medis di rumah sakit tersebut terus bekerja sepanjang waktu meskipun terjadi pemadaman listrik dan gencarnya serangan udara Israel.

Presiden Federasi Palang Merah Internasional dan Bulan Sabit Merah (IFRC), Francesco Rocca, mendesak komunitas internasional agar menyelamatkan bayi-bayi di Gaza.

"Cukup! Bagaimana komunitas internasional bisa menerima situasi itu di Gaza?" tulis Rocca di platform tersebut.

“Bayi-bayi di inkubator dan pasien di ICU mempertaruhkan nyawa di rumah sakit Al-Quds.”

Sumber: Anadolu


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PBB tegaskan 'tidak ada tempat aman di Gaza' sekalipun rumah sakit

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE