Pemkot Batam berupaya intervensi pencegahan stunting di seluruh faskes

Batam (ANTARA) - Pemerintah Kota Batam, Kepulauan Riau melakukan upaya intervensi serentak pencegahan stunting di seluruh pusat pelayanan kesehatan masyarakat dan posyandu secara berkelanjutan dalam mewujudkan generasi bangsa yang sehat.

Wali Kota Batam Muhammad Rudi di Batam, Sabtu, mengatakan berbagai upaya sudah dilakukan pemkot dalam menekan angka stunting, mulai dari pencegahan hingga program orang tua asuh.

"Semua upaya harus digalakkan demi penurunan angka stunting di Batam. Butuh kerja sama semua pihak demi menekan angka stunting dan mewujudkan generasi emas di Batam," kata dia.

Ia menjelaskan upaya menekan angka stunting tersebut sudah dilakukan berbagai pihak, salah satunya Puskesmas Tiban Baru dengan meluncurkan program intervensi serentak dimulai pada 3 Juni 2024.

Sasaran utama program ini ibu hamil, anak bawah lima tahun (balita), dan calon pengantin.

"Penimbangan dan pengukuran dilakukan menggunakan alat antropometri standar oleh kader kesehatan terlatih. Mereka yang teridentifikasi berisiko stunting kemudian menerima edukasi pencegahan serta intervensi gizi yang diperlukan," ujar dia.

Kepala Puskesmas Tiban Baru dr Hilda Insyafri mengatakan gerakan ini sebagai upaya preventif pencegahan stunting sedini mungkin serta memberikan edukasi stunting terhadap masyarakat.

"Pada kegiatan ini kami juga memberikan pemberian makanan tambahan (PMT) yang berbasis bahan pangan lokal, yang dilakukan di posyandu. Kegiatan ini merupakan langkah konkret dalam menurunkan angka stunting di wilayah kami," ujar dia.

Terkait dengan masalah stunting, ia meminta masyarakat mengunjungi posyandu terdekat guna mengetahui status gizi anak.

"Para calon pengantin, jangan lupa untuk memeriksakan diri di puskesmas atau posyandu terdekat," kata dia.

Baca juga:
Rudi hadiri Rakornas Pengendalian Inflasi 2024 di Istana Negara

Cegah kecelakaan, Lanud RSA Natuna tambal puluhan lubang di jalan