Perum LKBN ANTARA dukung harmonisasi lingkungan dan manusia
Badung, Bali (ANTARA) - Perum LKBN ANTARA mendukung upaya mewujudkan harmonisasi hubungan lingkungan dengan manusia melalui produk jurnalistik sebagai salah satu bentuk mitigasi perubahan iklim.
"Pers harus peduli terhadap bagaimana mengantisipasi terjadinya perubahan iklim, karena itu sudah nyata dan jelas terjadi dan perlu kita dorong agar bumi ini dengan penduduknya harmonisasi kembali," kata Direktur Utama Perum LKBN ANTARA Akhmad Munir di sela Asia Pasific Broadcasting Union (ABU) Media Summit ke-8 di Tanjung Benoa, Kabupaten Badung, Bali, Rabu.
Menurut dia, dalam mendukung harmonisasi itu ANTARA salah satunya fokus dalam reportase menyangkut upaya mengelola lingkungan, mengelola pembangunan dan mengelola kebijakan agar perubahan iklim tidak menjadi bencana, namun diharapkan memberikan kontribusi terhadap kemajuan.
Misalnya, urgensi mengatasi perubahan iklim, mendorong kemajuan di bidang teknologi untuk menemukan energi baru terbarukan dan peluang kemajuan lainnya.
Upaya menciptakan harmonisasi itu menjadi salah satu bagian terpenting dari peran media saat ini untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terkait isu perubahan iklim, selain literasi upaya mitigasi perubahan dan melakukan peliputan terkait dampak perubahan iklim.
Dalam paparannya kepada sekitar 120 orang perwakilan media di kawasan Asia Pasifik itu, Akhmad Munir menjelaskan peran ANTARA sejak tahun 1990-an terus melakukan pendekatan serius dengan meliput dampak perubahan iklim dalam kebijakan redaksi.
Selain itu, mengungkapkan mitigasi yang bisa dilakukan untuk menekan dampak perubahan iklim.
ANTARA menerbitkan buletin bulanan edisi bahasa Indonesia bertajuk "Warta Bumi" dan edisi berbahasa Inggris, Earth Wire pada 1993.
Meski sudah menjadi buletin, ANTARA secara konsisten dan terus menerus menyiarkan berita terkait isu perubahan iklim melalui satelit kepada para pelanggannya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: ANTARA dukung harmonisasi lingkungan dan manusia
"Pers harus peduli terhadap bagaimana mengantisipasi terjadinya perubahan iklim, karena itu sudah nyata dan jelas terjadi dan perlu kita dorong agar bumi ini dengan penduduknya harmonisasi kembali," kata Direktur Utama Perum LKBN ANTARA Akhmad Munir di sela Asia Pasific Broadcasting Union (ABU) Media Summit ke-8 di Tanjung Benoa, Kabupaten Badung, Bali, Rabu.
Menurut dia, dalam mendukung harmonisasi itu ANTARA salah satunya fokus dalam reportase menyangkut upaya mengelola lingkungan, mengelola pembangunan dan mengelola kebijakan agar perubahan iklim tidak menjadi bencana, namun diharapkan memberikan kontribusi terhadap kemajuan.
Misalnya, urgensi mengatasi perubahan iklim, mendorong kemajuan di bidang teknologi untuk menemukan energi baru terbarukan dan peluang kemajuan lainnya.
Upaya menciptakan harmonisasi itu menjadi salah satu bagian terpenting dari peran media saat ini untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terkait isu perubahan iklim, selain literasi upaya mitigasi perubahan dan melakukan peliputan terkait dampak perubahan iklim.
Dalam paparannya kepada sekitar 120 orang perwakilan media di kawasan Asia Pasifik itu, Akhmad Munir menjelaskan peran ANTARA sejak tahun 1990-an terus melakukan pendekatan serius dengan meliput dampak perubahan iklim dalam kebijakan redaksi.
Selain itu, mengungkapkan mitigasi yang bisa dilakukan untuk menekan dampak perubahan iklim.
ANTARA menerbitkan buletin bulanan edisi bahasa Indonesia bertajuk "Warta Bumi" dan edisi berbahasa Inggris, Earth Wire pada 1993.
Meski sudah menjadi buletin, ANTARA secara konsisten dan terus menerus menyiarkan berita terkait isu perubahan iklim melalui satelit kepada para pelanggannya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: ANTARA dukung harmonisasi lingkungan dan manusia
Komentar