Serang (ANTARA) - BPBD Provinsi Banten meminta masyarakat untuk tidak panik dengan informasi BMKG perihal potensi terjadinya gempa megathrust dengan magnitudo 8,7 di Selat Sunda.
“Sehingga kami harap tidak dimaknai secara keliru seolah-olah akan terjadi dalam waktu dekat,” kata Kepala BBMKG Wilayah III Denpasar Cahyo Nugroho di Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Senin.
Ia mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan beraktivitas normal misalnya melaut, berdagang, atau berwisata di pantai.
Meski begitu, ia meminta apabila masyarakat merasakan gempa bumi kuat ditambah durasi yang lama, agar segera keluar rumah atau bangunan gedung dan menjauhi wilayah pantai.
Namun, berdasarkan pengamatan kegempaan di selatan Bali, ujar dia, secara umum relatif aman dengan didominasi gempa bumi magnitudo 3-4.
BMKG Pusat menjelaskan potensi gempa bumi di Selat Sunda dan Mentawai-Siberut disebutkan “tinggal menunggu waktu” yang telah disampaikan sebelumnya, karena kedua wilayah tersebut sudah ratusan tahun belum terjadi gempa besar.
Meski begitu, kata dia, bukan berarti akan segera terjadi gempa dalam waktu dekat.
Ia menjelaskan dikatakan “tinggal menunggu waktu” karena segmen-segmen sumber gempa di sekitarnya sudah rilis gempa besar, sedangkan Selat Sunda dan Mentawai-Siberut hingga saat ini belum terjadi
“Sampai saat ini belum ada ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat memprediksi gempa bumi dengan tepat dan akurat,” ucapnya.
Cahyo mengatakan para ahli menduga bahwa zona megathrust Selat Sunda dan Mentawai-Siberut merupakan zona kekosongan gempa besar atau seismic gap yang sudah berlangsung selama ratusan tahun.
Untuk itu, seismic gap itu perlu diwaspadai karena dapat melepaskan energi gempa signifikan yang dapat terjadi sewaktu-waktu.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BPBD imbau warga tak panik adanya potensi gempa megathrust di Banten
Komentar