Dua zona megathrust paling berbahaya di Indonesia

id zona megathrust, Megathrust Selat Sunda,Megathrust Mentawai Siberut,ring of fire,zona megathrust paling berbahaya di Ind

Dua zona megathrust paling berbahaya di Indonesia

Seorang wisatawan mengabadikan momen matahari tenggelam di sekitar perairan laut Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. ANTARA/Muhammad Zulfikar

Padang (ANTARA) - Pakar Teknik Sipil, Struktur Tahan Gempa dari Fakultas Teknik Universitas Andalas (Unand), Sumatera Barat Prof Fauzan mengingatkan keberadaan dua zona megathrust paling berbahaya di Indonesia yang mesti diwaspadai.

"Dari 12 segmen megathrust yang ada di Indonesia, terdapat dua zona megathrust yang memiliki potensi risiko tertinggi," kata Pakar Teknik Sipil, Struktur Tahan Gempa dari Fakultas Teknik Unand Prof Fauzan di Padang, Sumatera Barat, Sabtu.

Hal tersebut disampaikan Prof Fauzan pada workshop kebencanaan bertajuk "Megatrust Disaster Risk Assessment in Indonesia" atau asesmen pengurangan risiko bencana megathrust di Indonesia yang diselenggarakan di Unand.

Chairman of The 3rd International Conference on Disaster Mitigation and Management (ICDMM) 2025 tersebut menyebutkan kedua zona itu yakni Megathrust Selat Sunda dan Megathrust Mentawai Siberut.

Prof Fauzan mengatakan potensi terjadinya gempa di kawasan kedua zona tersebut tergolong sangat besar, bahkan dapat menimbulkan gelombang tsunami. Kondisi ini tidak lepas dari keberadaan Indonesia yang terletak di ring of fire atau kawasan cincin api Pasifik.

Kawasan cincin api Pasifik merupakan tempat pertemuan tiga lempeng tektonik utama Indo Australia, Eurasia dan Pasifik. Hal ini menghasilkan aktivitas sesmik dan vulkanik yang tinggi dengan risiko terjadinya bencana gempa bumi, tsunami hingga letusan gunung berapi.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pakar ingatkan dua zona megathrust paling berbahaya di Indonesia

Pewarta :
Uploader: Nadilla
COPYRIGHT © ANTARA 2025


Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE