PSDKP melepasliarkan 695.500 ekor benih lobster di perairan Batam
Batam (ANTARA) - Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) melepasliarkan sekitar 695.500 ekor benih lobster di perairan Galang Baru, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau.
Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Pung Nugroho Saksono di Batam, Kamis mengatakan pelepasan benih lobster tersebut atas tindaklanjut dari hasil penggagalan penyelundupan sebanyak 795 ribu benih lobster atau benur yang dikemas dalam 80 boks sterofom.
"70 dari 80 boks yang ada kami lepas liarkan dilakukan di Galang Baru Batam karena banyak karangnya, agar benih lobster ini dapat berkembang biak dengan sendirinya," kata Pung Nugroho.
Sementara untuk 10 boks lainnya atau sebanyak 99.500 benih lobster diserahkan kepada Balai Karantina Budidaya Laut KKP untuk dibudidayakan.
Kata Pung Nugroho, pada tahun lalu pihaknya juga telah berhasil melakukan budidaya lobster.
"Ini tahun kedua budidaya, kalau tahun ini berhasil maka KKP sudah bisa merilis budidaya tidak perlu lagi ke Vietnam, di Indonesia harus bisa dibudidayakan dan diekspor sudah besar-besar, dan sudah bisa dikonsumsi dengan nilai ekonomis di Batam," ujar dia.
Sebelumnya, Pung Nugroho Saksono di Batam, Kamis mengatakan 795 ribu ekor benih lobster tersebut terdiri dari jenis lobster pasir dan lobster mutiara yang dikemas dalam 80 boks sterofom, yang diperkirakan akan diselundupkan ke Vietnam melalui Singapura.
"Ini merupakan tindak lanjut dari laporan masyarakat yang kita terima dan pergerakan seluruh aparat instansi yang tergabung dalam operasi ini, sehingga bisa menggagalkan kegiatan penyelundupan benih lobster ini, sehingga barang ini tidak jadi diekspor ke negara tujuan," ujarnya.
Ia menyampaikan operasi gabungan yang melibatkan tim pengawas dari Bea Cukai dan PSDKP Batam sudah direncanakan dan dipetakan rute perlintasan kapal cepat yang membawa benih lobster.
"Dan Alhamdulillah dengan semangat yang luar biasa dari BC dan PSDKP dan kami bisa menggagalkan penyelundupan ini yang harusnya pelakunya akan untung besar," kata dia.
Baca juga: PSDKP dan BC gagalkan penyelundupan 795 ribu benih lobster di perairan Batam
Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Pung Nugroho Saksono di Batam, Kamis mengatakan pelepasan benih lobster tersebut atas tindaklanjut dari hasil penggagalan penyelundupan sebanyak 795 ribu benih lobster atau benur yang dikemas dalam 80 boks sterofom.
"70 dari 80 boks yang ada kami lepas liarkan dilakukan di Galang Baru Batam karena banyak karangnya, agar benih lobster ini dapat berkembang biak dengan sendirinya," kata Pung Nugroho.
Sementara untuk 10 boks lainnya atau sebanyak 99.500 benih lobster diserahkan kepada Balai Karantina Budidaya Laut KKP untuk dibudidayakan.
Kata Pung Nugroho, pada tahun lalu pihaknya juga telah berhasil melakukan budidaya lobster.
"Ini tahun kedua budidaya, kalau tahun ini berhasil maka KKP sudah bisa merilis budidaya tidak perlu lagi ke Vietnam, di Indonesia harus bisa dibudidayakan dan diekspor sudah besar-besar, dan sudah bisa dikonsumsi dengan nilai ekonomis di Batam," ujar dia.
Sebelumnya, Pung Nugroho Saksono di Batam, Kamis mengatakan 795 ribu ekor benih lobster tersebut terdiri dari jenis lobster pasir dan lobster mutiara yang dikemas dalam 80 boks sterofom, yang diperkirakan akan diselundupkan ke Vietnam melalui Singapura.
"Ini merupakan tindak lanjut dari laporan masyarakat yang kita terima dan pergerakan seluruh aparat instansi yang tergabung dalam operasi ini, sehingga bisa menggagalkan kegiatan penyelundupan benih lobster ini, sehingga barang ini tidak jadi diekspor ke negara tujuan," ujarnya.
Ia menyampaikan operasi gabungan yang melibatkan tim pengawas dari Bea Cukai dan PSDKP Batam sudah direncanakan dan dipetakan rute perlintasan kapal cepat yang membawa benih lobster.
"Dan Alhamdulillah dengan semangat yang luar biasa dari BC dan PSDKP dan kami bisa menggagalkan penyelundupan ini yang harusnya pelakunya akan untung besar," kata dia.
Baca juga: PSDKP dan BC gagalkan penyelundupan 795 ribu benih lobster di perairan Batam
Komentar