Pemkab Natuna lanjutkan pembangunan Pelabuhan Tanjung Pala di Pulau Laut

id Dinas Perhubungan,Natuna,Pulau Laut,Pulau Terluar Indonesia,Pelabuhan,Tanjung pala,Tanjung batu

Pemkab Natuna lanjutkan pembangunan Pelabuhan Tanjung Pala di Pulau Laut

Gerbang Desa Tanjung Pala Kecamatan Pulau Laut (ANTARA/Muhamad Nurman)

Natuna (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Natuna, Kepulauan Riau melanjutkan pembangunan Pelabuhan Tanjung Pala di Kecamatan Pulau Laut yang merupakan pulau terluar Indonesia.
 
Bupati Natuna Wan Siswandi di Natuna, Kamis, mengatakan dana yang digunakan untuk pembangunan itu berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Natuna 2024 dengan perkiraan Rp2 miliar.
 
"Kita lanjutkan pembangunan pelabuhan di Tanjung Pala," ucap dia.
 
Pihaknya juga akan merehabilitasi Pelabuhan Tanjung Batu di kecamatan setempat. APBD yang dikucurkan Rp1,5 miliar.

Ia mengatakan Pelabuhan Tanjung Pala berada di Desa Tanjung Pala, sedangkan Pelabuhan Tanjung Batu berada di Desa Air Payang.
 
"Kita rehab di tahun 2025, tahun ini perencanaannya," ucap dia.
 
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Natuna Allazi mengatakan Pelabuhan Tanjung Pala awalnya dibangun oleh pemerintah pusat, kemudian dilanjutkan oleh Pemkab Natuna.
 
"Awal pembangunan tahun 2022, kemudian lanjut 2023 dan sekarang, kita bangun secara bertahap," ucap dia.
 
Ia menerangkan agar bisa digunakan dengan efektif, pelabuhan harus dibangun sepanjang 1.000 meter dan APBD Natuna akan dikucurkan untuk membangun sepanjang 600 meter.
 
"Kita tinggal melanjutkan aja sesuai kemampuan keuangan daerah," ujar dia.
 
Untuk Pelabuhan Tanjung Batu, Allazi mengatakan pelabuhan tersebut harus direhab karena ambruk pada Juli 2024.

Ia menerangkan rehab akan dimulai pada 2025, sedangkan tahun ini dilakukan perencanaan.
 
"Kita tidak bisa bangun menggunakan APBD Perubahan 2024, waktunya mepet, tidak terkejar," ucap dia.
 
Panjang pelabuhan yang akan direhab yakni 120 meter dengan lebar 2,5 meter.
 
"Bekas roboh harus kita bersihkan dulu," ujar dia.
Bupati Natuna Wan Siswandi bersama rombongan saat meninjau pelabuhan Tanjung Batu di Desa Air Payang Kecamatan Pulau Laut pada Rabu (4/9/2024). (ANTARA/Muhamad Nurman)


Pada kesempatan terpisah, Camat Pulau Laut Bambang Erawan menyebutkan kedua pelabuhan itu diperlukan nelayan untuk menambat pompong.
 
Dia menjelaskan jika tidak ada pelabuhan itu masyarakat akan kesulitan merawat dan menurunkan hasil tangkapan.
 
"Untuk Pelabuhan Tanjung Batu digunakan oleh seluruh masyarakat sebab efektif digunakan saat cuaca ekstrem seperti gelombang tinggi dan angin kencang," ucap dia.
 
Ia menyebut pelabuhan merupakan fasilitas penting yang harus tersedia, pasalnya transportasi laut merupakan penghubung Pulau Laut ke daerah luar.
 
"Dengan adanya beberapa pelabuhan kita bisa memanfaatkannya dengan efektif, misalnya jika angin kencang dan gelombang tinggi tengah melanda Pelabuhan Tanjung Pala kita bisa menggunakan pelabuhan Tanjung Batu," ujar dia.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE