Tanjungpinang (ANTARA) - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menggalakkan pengembangan olahraga di lingkungan perguruan tinggi atau kampus guna melahirkan lebih banyak SDM unggul di bidang olahraga pada daerah setempat.
Wakil Ketua 5 KONI Kepri Buralimar menyebut beberapa kampus di Kepri dulunya cukup banyak memasok atlet berprestasi di level daerah hingga nasional, namun belakangan ini trennya agak menurun.
"Tapi tidak bisa disalahkan, karena konsentrasi pendidikan saat ini memang diarahkan mengejar gelar keilmuan, bukan keolahragaan," kata Buralimar di Tanjungpinang, Sabtu.
Kendati demikian, menurut Buralimar, bidang olahraga juga bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya pengabdian kepada masyarakat selain pendidikan dan pengajaran, serta penelitian.
Oleh karena itu, ia mendorong ke depan pihak kampus dapat mencetak ilmuwan dan olahragawan sekaligus, sebab mahasiswa yang aktif berolahraga biasanya lebih cerdas, kreatif, dan inovatif dibandingkan mahasiswa yang tidak bergerak di bidang olahraga.
Baca juga: Dinkes sasar siswa SD di Batam imunisasi DT
Apalagi pasca COVID-19, kata dia, olahraga yang sebelumnya dianggap biasa oleh masyarakat, kini sudah menjadi life style atau gaya hidup sehari-hari.
"Artinya, pihak kampus harus mampu menyeimbangkan perkembangan otak kiri dan otak kanan dalam menciptakan SDM andal, termasuk bibit olahraga unggulan," ujarnya.
Mantan Kepala Dinas Pariwisata Kepri itu turut menyarankan 25 persen mata kuliah di kampus diarahkan ke bidang olahraga, termasuk seni hingga budaya. Dikatakannya kampus kita tidak bisa menciptakan SDM andal kalau hanya berkutat pada masalah keilmuan saja.
Ia menilai selama ini kampus rutin mencetak politisi, pengusaha, hingga budayawan tapi jarang terdengar olahragawan lahir dari kampus.
"Hanya satu atau dua orang saja, mahasiswa yang bergabung di cabang olahraga di bawah KONI Kepri," ujarnya.
Baca juga: Bidhumas Polri se-Indonesia tingkatkan kredibilitas lewat sertifikasi kompetensi
Dia menambahkan KONI Kepri siap bekerja sama dengan kampus-kampus di Kepri memfasilitasi pengembangan olahraga di lingkungan kampus.
Ia mencontohkan di kampus Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) Tanjungpinang yang sudah memiliki lapangan bola mini soccer, bisa bekerja sama dengan asosiasi PSSI kota atau Pemprov Kepri guna melakukan program pengembangan atlet sepak bola.
"Tidak perlu banyak, fokus saja di beberapa cabang olahraga prioritas, seperti mini soccer," ujarnya.
Dengan begitu, Buralimar optimistis dalam empat tahun tahun mendatang kampus-kampus di Kepri bisa mencetak olahragawan andalan, salah satunya untuk persiapan bertarung di PON ke-22 di NTB dan NTT.
"Paling tidak, 30 persen atlet PON Kepri dipasok dari kampus. Ini tantangan bagi kampus, banyak hal bisa kita kerja samakan, asal niat dan mau," demikian Buralimar.
Baca juga: KONI: Hasil tim Kepri jauh meningkat dari PON Papua
Komentar