Batam (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Batam mencatat terdapat 8.672 kasus hipertensi selama periode Januari-November 2024, sekaligus penyakit paling menonjol diderita masyarakat daerah setempat.
Kepala Dinkes Kota Batam Didi Kusmarjadi di Batam, Sabtu mengatakan mayoritas kasus hipertensi yang diidap oleh masyarakat Batam yaitu hipertensi esensial (primer) atau terjadi peningkatan tekanan darah secara drastis, tetapi penyebabnya tidak diketahui pasti.
"Hipertensi esensial tidak hanya menyerang orang yang berusia lanjut, tapi juga bisa menjangkit mereka yang berusia muda. Penyakit ini biasanya muncul karena faktor keturunan," ujar Didi.
"Penyakit hipertensi menempati urutan tertinggi dari sepuluh kasus penyakit terbanyak yang diderita masyarakat Batam," tambah dia.
Adapun langkah-langkah dalam mencegah hipertensi sejak usia muda dengan berolahraga secara teratur, istirahat yang cukup dan diet rendah garam.
"Apabila memiliki risiko terkena penyakit hipertensi, sebaiknya melakukan pemeriksaan tekanan darah secara rutin secara mandiri maupun oleh dokter," ujar Didi.
Kemudian, penyakit selesma (pilek) ada di urutan kedua terbanyak yang diidap masyarakat Batam, yakni sebanyak 3.477 kasus, diikuti gangguan pencernaan 3.288 kasus dan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) sebanyak 3.243 kasus.
"Selanjutnya, penyakit diabetes melitus sebanyak 1.783 kasus, demam yang tidak terspesifikasi 1.352 kasus, myalgia 704 kasus, pulpitis 618 kasus, batuk 530 kasus dan maag 275 kasus," ujar Didi.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan Kota Batam, Kepulauan Riau memastikan pelayanan dokter di wilayah setempat tersedia dan mencukupi.
Kepala Dinas Kesehatan Batam Didi Kusmarjadi di Batam, Selasa, mengatakan hingga saat ini tercatat 1.104 dokter, terdiri atas 755 dokter umum, 349 dokter spesialis, 1.243 bidan serta 2.541 perawat yang tersebar di 21 puskesmas dan rumah sakit milik pemerintah.
Ia menambahkan rasio untuk dokter di Kota Batam juga sebanding dengan jumlah penduduk yang mencapai 1,2 juta jiwa.
"Kalau satu dokter dapat melayani 2.500 penduduk. Jika 1.104 dokter, sudah bisa melayani 1.240.792 penduduk. Kesimpulannya tenaga dokter dan dokter spesialis, sesuai standar. Untuk rasio jumlah penduduk dengan dokter kita di Kota Batam sudah cukup dan malah berlebih," ujar Didi.
Berita Terkait
Dua paslon Bupati Lingga-Kepri sepakat lestarikan budaya Melayu
Rabu, 13 November 2024 6:53 Wib
KI harap Polda Kepri berperan tangkal hoaks Pilkada 2024
Rabu, 13 November 2024 5:56 Wib
BMKG prakirakan cuaca Kepri hujan ringan siang hari
Rabu, 13 November 2024 5:55 Wib
Pemkab Natuna ajak masyarakat terapkan gaya hidup sehat
Selasa, 12 November 2024 19:05 Wib
RSUD RAT Kepri optimalkan aplikasi 24 KRAT untuk permudah warga berobat
Selasa, 12 November 2024 18:49 Wib
Pemkab Natuna ajarkan mitigasi bencana kebakaran kepada siswa TK
Selasa, 12 November 2024 18:03 Wib
Diskominfo Natuna: KPU bisa pakai Internet VSAT sekolah untuk unggah data
Selasa, 12 November 2024 17:29 Wib
Komisi Informasi nilai Polda Kepri badan publik yang paling informatif
Selasa, 12 November 2024 16:24 Wib
Komentar